Network
PORTAL NGANJUK – Pandangan Islam mengenai persoalan perselingkuhan termasuk dalam kategori zina atau dosa besar.
Hal yang kerap dihadapi dalam kehidupan berkeluarga termasuk persoalan perselingkuhan.
Dikutip Portal Nganjuk dari tebuireng.online, Imam Al-Ghazali pernah menyatakan bahwa ‘perasaan tidak puas’ sebenarnya merupakan bagian dari ciptaan Allah yang unik dan sengaja ditanam dalam jiwa manusia. An Nafsu Majbulatun ‘Ala Mu’addatil Mu’adat.
Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV Hari Ini Senin 1 Mei 2023, Dari Mr Bean, Brownis hingga Bioskop TRANS TV
Dengan adanya makhluk ini, manusia mampu untuk berkembang dan meraih sesuatu yang lebih besar dari yang telah dimilikinya sebelumnya. Perasaan tidak puas juga menjadi pendorong bagi manusia untuk menciptakan sesuatu hal yang baru dalam kehidupannya.
Namun, seperti yang dikatakan, terkadang kebahagiaan juga dapat melahirkan kesengsaraan dan pertentangan. ‘Perasaan tidak puas’ dapat merusak hubungan suami istri dan menghancurkan keharmonisan rumah tangga.
Perselingkuhan seringkali menjadi akibat dari perasaan tidak puas yang salah dijaga. Perselingkuhan dalam rumah tangga menimbulkan banyak dampak, terutama bagi anak-anak yang merasakan dampak negatifnya.
Baca Juga: Ibu Tiri Merupakan Sosok Jahat Kepada Anak Sambungnya, Darimana Stereotip Tersebut Berawal?
Mengutip dari Teras Gorontalo yang mengutip kanal Youtube Buya Yahya, menjelaskan mengenai perselingkuhan.
“Perbuatan selingkuh merupakan tipu daya setan yang ingin merusak kesucian pernikahan,” kata Buya Yahya dari kanal YouTube Buya Yahya
Buya Yahya menegaskan bahwa siapapun, baik laki-laki maupun perempuan, harus takut kepada Allah SWT. Perselingkuhan memang merupakan godaan setan, dan sering kali rumput tetangga terlihat lebih hijau. Oleh karena itu, jangan mau dibohongi oleh setan.
Baca Juga: Jadwal Acara TRANS 7 Hari Ini Senin 1 Mei 2023, Dari Jadwal Tayang Arisan hingga Lapor Pak!
“Ketika menemukan pasangan selingkuh, maka langkah pertama yang dilakukan adalah tidak mulai pertengkaran” jelas Buya Yahya.
Pasangan suami istri perlu melakukan introspeksi diri untuk menemukan akar permasalahan yang menyebabkan perselingkuhan terjadi.
"Jika menemukan pasangan seperti itu paling pertama adalah koreksi diri sebelum koreksi orang lain," kata Buya Yahya menegaskan.
Lebih jauh lagi, Buya Yahya menyatakan bahwa jika ada seorang istri, dan ternyata suaminya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kurang peduli dan kurang berbakti, maka perlu dilakukan koreksi diri.
Begitu juga dengan laki-laki, istri lebih senang mengobrol dengan orang lain seketika mereka perlu melakukan introspeksi diri.
Setelah benar-benar memeriksa diri sendiri, Buya Yahya menyarankan untuk memberikan nasihat dengan tenang pada pasangan yang berselingkuh.
"Kalau sudah koreksi diri baru nanti langkah nasihat. Nasihat dapat bermacam, kalau menemukan masalah dengan pasangan hindari percecokan, dan tidak harus diucapkan saat itu Anda harus pilih waktu untuk mengigatkannya," pungkas Buya Yahya.***
