Hal itu menyebabkan sebagian besar koleksi yang dimiliki Museum Anjuk Ladang ini tertulis berasal dari Kelurahan Mangundikaran.
Nama Museum Anjuk Ladang diambil diambil dari penamaan desa dalam prasasti Anjuk Ladang yang juga menjadi asal mula nama Nganjuk.
Baca Juga: Cek Fakta: Ulama Dikabarkan Halakan Darah Gus Arya Sang Penantang Allah, Simak Kebenarannya
Koleksi yang dipamerkan di museum ini terdiri dari koleksi benda masa Prasejarah, Klasik, Islam, Kolonial Belanda, pergerakan kemerdekaan dan setelah kemerdekaan.
Saat ini kepemilikan museum berada di bawah tanggung jawab Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga, dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk serta dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Anjuk Ladang.
Museum Anjuk Ladang bisa dikunjungi setiap hari Selasa sampai dengan Sabtu (hari Minggu, Senin dan Libur Hari Besar Tutup) pada jam 08.00 – 15.30 WIB dengan biaya tiket GRATIS.***