Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Ingatkan Warga Nganjuk Bahaya HIV/Aids

- 29 Oktober 2023, 17:17 WIB
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Ingatkan Warga Nganjuk Bahaya HIV/Aids
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Ingatkan Warga Nganjuk Bahaya HIV/Aids /F. INTERNET

PORTAL NGANJUK – HIV/AIDS adalah penyakit yang cukup berbahaya di Indonesia dan penularannya pun sangat pesat. Hasil laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menyatakan dari tahun 2022 sampai periode Oktober tahun 2023 sudah ada 2.300 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk.

“Di periode Januari sampai Oktober 2023 ada kasus HIV/AIDS baru di Kabupaten Nganjuk yaitu sebanyak 240 kasus dan jika ada peningkatan lagi bisa sampai 300 an kasus,” terang Edy Suyitno selaku pelaksana program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk.

Data juga menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk sebanyak 1.712 kasus.

Edy Suyitno selaku pelaksana program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menuturkan, jika lebih dari 90 persen penyakit HIV/Aids bisa tertular melalui HB (Hubungan Badan) yang sering bergonta ganti pasangan. HIV/AIDS ini menular lewat cairan tubuh seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI.

“Dan biasanya yang paling banyak tertular itu di rentan usia produktif yaitu antara usia 20-45 tahun,” tutur Edy Suyitno.

Berikut adalah beberapa cara penularan HIV/AIDS:

  • Hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral, dengan orang yang terinfeksi HIV.
  • Transfusi darah yang terinfeksi HIV.
  • Jarum suntik yang terinfeksi HIV, seperti jarum suntik narkoba.
  • Dari ibu ke anak, baik selama kehamilan, persalinan, maupun menyusui.

Edy Suyitno selaku pelaksana program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menyampaikan, jika HIV/AIDS ini berbeda dengan penyakit yang lain. Jika penyakit lain bisa langsung terdeteksi gejalanya, tetapi penyakit ini tidak bisa langsung terdeteksi.

Gejala HIV/AIDS biasanya baru muncul setelah beberapa minggu atau bulan setelah seseorang terinfeksi HIV. Gejala HIV/AIDS yang umum meliputi:

  • Diare yang berkepanjangan,
  • Semakin hari badan semakin kurus,
  • Adanya jamur mulut
  • Sariawan yang parah.
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

“Jadi jika memang berpotensi silahkan bisa langsung periksa ke puskesmas terdekat,” tutur Edy.

Gejala-gejala tersebut biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Setelah gejala awal hilang, seseorang yang terinfeksi HIV akan masuk ke dalam fase tanpa gejala. Pada fase ini, orang tersebut tidak merasakan gejala apa pun, tetapi virus HIV masih aktif dan terus menyerang sistem kekebalan tubuh.

Pemeriksaan skrining HIV/AIDS ini dapat dilakukan di puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dan bersifat gratis tanpa biaya apapun. Selain itu, kerahasiaan hasil tes juga terjamin.

Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS dan mendorong masyarakat untuk tidak takut dan khawatir melakukan tes HIV/AIDS.

“Jika penderita sudah terdeteksi kita sebagai pelayan kesehatan tentunya memberikan dukungan untuk melakukan pengobatan dan perawatan. Dan apabila pengobatannya lancar virus tidak akan berkembang,” lanjutnya.

Virus HIV/AIDS sebenarnya tidak menyebabkan kematian, tetapi virus inilah yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun dan dari sini virus-virus yang lain bisa masuk ke tubuh, salah satunya virus TBC yang sangat mematikan.

“Hal inilah yang menyebabkan orang meninggal, karena kekebalan tubuhnya yang menurun,” terang Edy Suyitno.

Virus HIV/AIDS menyerang sel CD4, yaitu sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Saat sel CD4 rusak, sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak dapat melawan infeksi dan penyakit.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah