Fadli Zon Usul Ibu Kota Baru Diberi Nama ‘Jokowi’ Saja Dibanding ‘Nusantara’, Ini Alasannya

19 Januari 2022, 07:30 WIB
Fadly Zon /@fadlizon


PORTAL NGANJUK
Nusantara ditetapkan seabagai nama ibu kota baru di Pulau kaimantan oleh Presiden Jokowi.

Nama Nusantara ditengarai dapat mewakili kebegeraman suku  bangsa dan kekayaan alam Indonesia.

Nusantara sendiri dipakai untuk penyebutan nama Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Baca Juga: Serial Moon Knight Akan Segera Tayang Bulan Maret, Simak Sinopsis dan Daftar Pemerannya 

Jokowi juga telah menyetujui tentang Nusantara sebagai nama ibu kota baru.

Tpi di sisi lain, Waketum Partai Gerindra Fandli Zon, menilai bahwa nama tersebut kurang tepat.

Menurut Fadli Zon penggunaan nama Nusantara mempunyai banyak arti yang luas.

Dikutip PORTAL NGANJUK dari akun Instagram @indozone.id Fadli Zon memberi penuturannya.

“Nusantara kurang cocok jadi nama Ibu Kota baru. Nusantara punya pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia, belum lagi ada wawasan nusantara,” tutur Fadli Zon.

Baca Juga: Ibu Kota Indonesia Resmi Pindah, Jokowi Pilih Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota Baru

Atas sikapnya tersebut, Fadli Zon tampak kontra dengan pemberian nama tersebut.

Padahal dipilihnya nama Nusantara pasti sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang.

Tapi biar bagaimana pun setiap warga negara berhak berpendata dan menyampaikan aspirasinya terkait berbagai hal.

Lebih lanjut, menurut Fadli Zon nama Ibu Kota baru tersebut diberi nama ‘Jokowi’ sesuai dengan nama presidennya.

Sama halnya dengan Negara Kazakhstan juga memberi nama Ibu Kotanya dengan nama presidennya yaitu Nursultan.

Baca Juga: Setelah Terjadi Hujan Deras, Ibu Kota Dilanda Banjir  

“Usul saya nama ibu kota langsung saja ‘Jokowi’ sama dengan ibu kota Kazakhstan ‘Nursultan’ juga berasal dari nama presidennya,” tutur Fadli Zon.

Namun menurut Suharso yang selaku Menteri Perencanaan dan Pembangunan  pemberian nama Nusantara tersebut sudah sesuai dengan pilihan Jokowi.

Mengenai nama ibu kota titik-titik itu memang semula sudah ingin dimasukkan pada waktu penulisan surat presiden, tapi kemudian ditahan,” tutur Suharso.

Meski demikian apapun nama yang diberikan, yang terpenting harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan.***  

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Instagram @indozone.id

Tags

Terkini

Terpopuler