BMKG Himbau Masyarakat Waspada, Fenomena Alam di Selat Sunda Berpotensi Jadi Tsunami di Jawa dan Sumatra

24 Januari 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi gempa /Pixabay/Tumisu

PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu lalu sempat terjadi gempa di wilayah Selat Sunda, Banten.

Seorang peneliti Ahli Madya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mohammad Ramdhan merespon soal fenomena alam yang terjadi di Selat Sunda, Banten.

Menurut Mohammad Ramadhan, fenomena alam seperti gempa, tsunami, dan erupsi di Selat Sunda, Banten bisa berpotensi menjadi bencana apabila masyarakat tidak mampu beradaptasi.

 Baca Juga: Lecehkan Warga Kalimantan, Edy Mulyadi ‘Gemetaran’ Diburu Suku Dayak

Peneliti tersebut menilai adaptasi menjadi penting karena kawasan Selat Sunda memiliki potensi gempa maksimal hingga sekuat magnitudo 8,7.

Jika terjadi gempa dengan kekuatan tersebut, dinilai akan berpotensi menimbulkan tsunami yang tingginya bisa mencapai hingga 20 meter.

Ramadhan mengungkapkan jika memang fenomena alam itu terjadi, maka seluruh pihak harus siap dan memikirkan cara beradaptasinya.

 Baca Juga: Wajib Punya! 3 Hewan Peliharaan ini Dipercaya Dapat Menangkal Sihir dan Santet

"Seandainya terjadi kita harus siap, gempa bumi, tsunami, dan erupsi untuk memikirkan bagaimana beradaptasi," kata Ramadhan.

Disinggungg mengenai bencana yang terjadi di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, Ramadhan menilai bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,6 itu merupakan 'foreschock'.

Foreshock adalah energi yang dirilis sedikit-sedikit sebelum energi maksimal gempa (main shock) terjadi.

 Baca Juga: Cek Fakta: Resmi! Ahok Dicalonkan PDI pada Pilgub DKI Jakarta Mendatang, Siap Balas Dendam? Begini Faktanya

menurut penelitian  dari BMKG, dari Pulau Sumatra sampai Jawa bagian barat, pergeseran lempeng bumi terdapat banyak sumber gempa.

Sumber-sumber gempa tersebut dapat menjadi ancaman yang serius, karena selain dari zona subduksi, sesar Sumatra dan sesar yang ada di Jawa.

"Jawa bagian barat ada ibu kota, penduduk tinggi, daerah wisata. Tugas kita semua meningkatkan kesiapsiagaan kita meningkatkan adaptasi dengan fenomena alam," ujarnya.

Karakter gempa banten yang terjadi pada 14 Januari 2022 itu terbilang cukup merusak jika dibandingkan dengan gempa yang terjadi di Malang dengan magnitudo 6,0.

Gempa yang dikabarkan terjadi selama lebih dari 12 detik itu menbuat lebih dari 3.000 rumah mengalami kerusakan.

Walaupun demikian, gempa Banten tersebut tidak menghasilkan bencana tsunami.

 Baca Juga: Cek Fakta: DPR, MA hingga Raja Arab akan Bebaskan Rizieq Shihab, Apakah Mantan Imam Besar FPI Bebas?

"Gempa selatan Banten, menurut BMKG, terjadi di zona subduksi masih kita diskusikan lagi di zona interplane atau transisi karena selain kedalamannya menengah, karakternya antara keduanya," ujarnya.

Itulah himbauan BMKG kepada masyarakat terkait dengan fenomena alam di selat Sunda berpotensi menjadi Gelombang Tsunami di Jawa dan Sumatra.

Artikel  ini sudah pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul “Fenomena Alam di Selat Sunda Bisa Jadi Bencana, BMKG: Seandainya Terjadi, Kita Harus Siap”.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler