Isu Tidak Diundangnya Muhammadiyah pada Sidang Isbat Kemarin Sore, Sidang Isbat Kemenag!

3 April 2022, 11:56 WIB
Isu Tidak Diundangnya Muhammadiyah Pada Sidang Isbat Kemarin Sore, Sidang Isbat Kemenag /Diskominfo Jateng

PORTAL NGANJUK - Berita mengenai tidak diundangnya pihak dari Muhammadiyah telah menjadi polemik di masyarakat setiap tahunnya.

Tidak jarang dari beberapa kubu mengalami perdebatan perihal hal ini.

Mengenai tidak diundangnya pihak Muhammadiyah diduga karena penetapan dalam mengambil keputusan 1 Ramadhan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berbeda.

Jika Muhammadiya melihat penetapan 1 Ramadhan mengikuti Negara Arab Saudi dengan melihat Hilalnya.

Sementara Nahdlatul Ulama (NU) melihat penetapan 1 Ramadhan 2022 dengan melihat Rukyatul Hilal.

Baca Juga: Hp Realme Terbaru 2022, Smartphone Gaming dengan Desain dan Fitur yang Anak Muda Banget

Keadaan yang berbeda inilah membuat Muhammdiyah tidak diundang dalam penetapan 1 Ramadhan.

Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadhan 2022 jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022 mengikuti Negara Arab Saudi.

Sementara Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan 1 Ramadhan 2022 jatuh pada hari Minggu 3 April 2022.

Perbedaan yang signifikan inilah yang menjadi polemik di masyarakat.

Sehingga jika Muhammadiyah tidak diundang dalam sidang isbat penetapan 1 Ramadhan  menimbulkan pro dan kontra.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2022, 5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Sahur dan Berbuka

Sidang isbat dihelat oleh Kementerian Agama, sesuai dengan isi fatwa MUI no 2 tahun 2004 tentang penetapan awal Ramadhan,Syawal, dan Dzulhijjah.

Dalam menetapkan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah Menteri Agama wajib berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia, Ormas-ormas masyarakat, dan instansi terkait.

Kementerian Agama sebagai fasilitator bagi para ulama, ahli, dan cendekiawan untuk bermusyawarah dalam penetapan 1 Ramadhan.

Forum ini sekaligus sebagai sarana dan prasarana untuk menyatukan aspirasi rakyat.

Sidang isbat selama ini adalah sebagai tempat bertukar pendapat mengenai penetapan 1 Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Terkait mengenai perbedaan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah itu hanya berdasarkan perbedaan metode penetapannya saja.

Ada yang menggunakan penetapan metode Hisab Wujudal hilal dan ada yang menggunakan Imkanur-Rukyat.

Apapun perbedaannya antara Nahdlatul Ulama ( NU) dan Muhammadiyah, jangan dijadikan sebagai bahan pembicaraan yang bersifat negatif.

Meskipun pihak Muhammadiyah diisukan tidak diundang pada sidang isbat penetapan 1 Ramadhan.

Tidak membuat kita harus terpecah belah sebagai sesama umat muslim.

Dikutip  PORTAL NGANJUK  dari laman Berita Purworejo Pikiran Rakyat.com

Artikel ini dilansir dari laman Berita Purworejo Pikiran Rakyat.com dengan judul “Muhammadiyah Mulai Puasa Ramadan 2 April, Kemenag Minta Masyarakat Tunggu Hasil Sidang Isbat”***

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler