Aplikasi MyPertamina Dinilai Merepotkan dan Susah diakses, Warga Pilih Pulang dan Tak Jadi Isi BBM

2 Juli 2022, 12:40 WIB
Aplikasi MyPertamina Dinilai Merepotkan dan Susah diakses, Warga Pilih Pulang dan Tak Jadi Isi BBM /Pikiran Rakyat/Darma Legi/

PORTAL NGANJUK – Pemerintah belum lama ini telah mengumumkan mengenai pemakaian aplikasi MyPertamina untuk membeli bbm Subsidi.

Hari pertama penerapan aturan baru pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina di Ciamis belum berjalan dengan efektif.

Pada kenyataanya sebagian besar pembeli masih melakukan pembayaran secara konvensional dengan uang tunai.

Baca Juga: Aturan Baru Pemerintah: Masyarakat yang Ingin Memakai Fasilitas Umum Wajib Vaksin Booster

Penyebab utamanya adalah sejumlah pembeli mengaku masih kesulitan untuk mengakses aplikasi MyPertamina.

Kendati pada konsumen tidak menunjukkan barcode atau tanda QR, petugas SPBU tetap melayani konsumen.

Berdasarkan pantauan di SPBU Imbanagara Ciamis, Jumat, 1 Juli 2022 lalu, petugas memberitahu pemakaian aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite.

Namun, sebagian besar pengemudi tidak bisa menunjukkan barcode yang diminta petugas.

Kepada petugas SPBU, pengemudi mengaku menghadapi kesulitan ketika mengakses website ataupun aplikasi MyPertamina.

Meskipun mayoritas konsumen tidak menunjukkan barcode pada aplikasi MyPertamina, petugas tetap melayani pembelian Pertalite ataupun Solar.

Baca Juga: Harga Masih Mahal, Pemerintah Justru Genjot Jumlah Ekspor Minyak Goreng Hingga Tujuh kali Lipat, Kenapa?

Petugas juga sekaligus memberi tahu soal pendaftaran aplikasi dimaksud.

“Hari ini, semua pembeli tetap dilayani meski tidak menunjukkan barcode aplikasi MyPertamina,

Sebenarnya tidak harus menunjukkan lewat HP, bisa lewat gambar, yang penting tahu nomor atau data barcode,” ujar petugas.

Setiadi, warga Ciamis yang ditemui di SPBU Imbanagara, mengaku beberapa kali mencoba melakukan koneksi ke website Pertamina, ternyata gagal.

Ketika dibantu petugas, ia juga masih tidak berhasil untuk mengunduhnya.

“Dari tadi gambarnya muter-muter terus, tidak bisa input data. Sulit diakses. Jadi pulang saja,” kata Setiadi.

Baca Juga: Seorang Jamaah Alami Hal Aneh Ketika Umrah, Melihat Orang Berkepala Babi di Samping Ka’bah, Ternyata Karena…

Ia berharap, pemerintah atau Pertamina membantu memudahkan warga yang hendak mengakses aplikasi MyPertamina.

“Ketika dibikin ribet, artinya bikin sulit warga,” ujarnya.

Di Sukabumi, PT Pertamina Patra Niaga membuka gerai pendaftaran website BBM subsidi Pertalite dan Bio Solar di SPBU Jalan Tipar Gede, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, kemarin.

Beberapa pengendara sejak pagi hari sudah mulai berdatangan untuk meminta bantuan dalam melakukan pendaftaran MyPertamina.

Bahkan, beberapa sopir angkot pun nampak tertib mengikuti arahan saat ingin mendaftar untuk aplikasi MyPertamina.

Zia Ardhi sebagai Sales Area Manager PT Pertamina (Persero) Sukabumi mengatakan, pada Jumat ini, masih fokus dalam tahap sosialisasi dan pendaftaran sampai nanti dievaluasi dan dinyatakan siap untuk diterapkan.

Ia mengatakan, saat ini di Kota Sukabumi secara bertahap akan dibuka posko pendaftaran yang tersebar di 10 SPBU.

"Saat ini website subsidi tepat.mypertamina.id bisa diakses untuk mendaftarkan kendaraannya. Kita fokus sosialisasi dan pendaftaran, belum ada program selanjutnya," kata Ardhi.

Salah seorang sopir angkot Jurusan Selabintana-Yogya, Maspudin (39) mengaku awal mula cukup kesulitan saat mendaftarkan kendaraannya ke aplikasi.

Ia bahkan menilai, uji coba MyPertamina ini menyulitkan para pengendara dalam mendapatkan BBM.

“Tidak semuanya memiliki gadget android sehingga ini menjadi salah satu kendala. Saya coba daftar sendiri,

Tapi belum paham dalam pengisian datanya. Kebijakan ini jelas sangat menyulitkan. Kami berharap pembelian BBM tidak perlu menggunakan aplikasi," tuturnya.

Penerapan aturan baru tersebut masih menjadi polemik di masyarakat, karena kurangnya solsialisasi dan dinilai terlalu mendadak.

Sehingga banyak konsumen di SPBu yang belum bisa menunjukan barcode yang diminta oleh pihak SPBU.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler