Masyarakat Harus Siap, BMKG Peringatkan Potensi Gempa 8,7 M dan Tsunami 10 Meter di Selatan Pulau Jawa

30 Juli 2022, 13:50 WIB
Masyarakat Harus Siap, BMKG Peringatkan Potensi Gempa 8,7 M dan Tsunami 10 Meter di Selatan Pulau Jawa /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Masyarakat nampaknya harus bersiap terkait dengan potensi gempa dan tsunami yang cukup dahsyat di bagian selatan Pulau Jawa.

Hal tersebut karena Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bagi seluruh masyarakat tentang adanya potensi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo.

BMKG pun juga melaporkan adanya potensi gelombang tsunami dahsyat di sepanjang selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Dibalik Sikap Nathalie Holscher yang Menolak Rujuk Dengan Sule, Ternyata Simpan Kisah Pilu

"Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia,” kata Dwikorita.

Menurutnya, jika terjadi gempa di zona tumbukan tersebut, potensi kekuatan gempa dapat mencapai 8,7 magnitudo.

Gempa tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian gelombang laut lebih dari 10 meter.

Dwikorita mengungkapkan bahwa prakiraan tersebut bukan ramalan, melainkan hasil kajian dari para ahli dan pakar kegempaan.

Terkait dengan kapan akan terjadi bencana tersebut, ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Prakiraan skenario terburuk tersebut menjadi acuan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana.

Baca Juga: Cek Fakta: Usai Deklarasi Dukung Anies Baswedan, Warga Papua Serukan Boikot Partai PDIP

Yakni serangkaian upaya agar mengendalikan atau mengurangi risiko jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami.

“Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang,” ujarnya.

Dampak dari gempa dan tsunami di kawasan industri dapat memperparah kerusakan jika tidak adanya sistem mitigasi yang baik dan peringatan dini kepada masyarakat.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi skenario terburuk.

BMKG bekerja sama dengan dengan pemerintah daerah, BNPB/BPBD dan pihak lain yang terkait untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat serta pemangku kepentingan daerah dalam mengelola risiko dan bencana.

Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi dan mau tidak mau masyarakat harus menyiapkan diri karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.

Baca Juga: Cek Fakta: Bharada E Terpaksa Eksekusi Brigadir J Karena Punya Hutang ke Istri Ferdy Sambo, Motif Ekonomi?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri dari bencana gempa.

Di antaranya mengenali lingkungan rumah dan tempat kerja untuk mengetahui jalur evakuasi, mengatur benda-benda yang berada di atas seperti lampu agar tidak kejatuhan.

Kemudian mencatat nomor penting yang bisa dihubungi ketika terjadi gempa, dan belajar Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

Saat gempa sedang terjadi, lindungi diri dengan bersembunyi di bawah meja maupun benda lain yang bisa melindungi kepala dan badan, hindari gedung, tiang listrik, pohon, serta jauhi pantai.

Pasca gempa, disarankan untuk memeperhatikan hal berikut:

  • Tidak memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan
  • Tidak berjalan di daerah sekitar gempa
  • Mengakses informasi dari lembaga resmi dan jangan mudah terpancing oleh isu dan berita yang tidak jelas.

Demikian pembahasan mengenai potensi gempa dan tsunami yang di sepanjang selatan pulau Jawa yang disampaikan oleh BMKG, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana tersebut.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler