PORTAL NGANJUK – Diduga karena adanya sosok kakak asuh dari Ferdy Sambo inilah kasus pembunuhan Brigadir J menjadi tarik ulur.
Siang ini Senin, 22 Agustus 2022 Hasis autopsy ulang Brigadir J oleh tim forensik akan diserahkan ke Bareskrim. Ada kemungkinan pihak tim forensik akan menggelar konferensi pers menyangkut hasil autopsy ulang Brigadir J.
Disamping itu, dalam pengungkapan motif pembunuhan Brigadir J, nama Ferdy Sambo hingga saat ini masih terus hangat diperbincangkan, padahal dirinya bisa dibilang sedang di ujung menuju hukuman mati, Jika hasil dari autopsy ulang Brigadir J dan motifnya terbongkar.
Bahkan beberapa waktu lalu, muncul beberapa spekulasi salah satunya mengenai adalah beredarnya kasus judi online yang diduga dikomandoi Irjen Ferdy Sambo
Dilansir PORTAL NGANJUK dari Seputar Tangsel, beredarnya grafik yang menunjukan kekuasaan Ferdy Sambo. Dalam grafik "Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 " seolah menggambarkan betapa kuatnya kekuasaan mantan Kadiv Propam Polri ini.
Hal tersebut juga diakui oleh Menkopolhukam Mahfud MD yang mengatakan bahwa Ferdy Sambo sangat berkuasa di Mabes.
Bahkan Mahfud mengungkapkan, karena saking berkuasanya Ferdy Sambo, bahkan pejabat di atasnya sangat takut kepadanya.
"Bintang dua rasa Bintang lima," ucap Mahfud MD.
Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J dan Pemeriksaan Dubur Tanggapi isu LGBT, Ferdy Sambo Juga
Dalam penilaian selama ini kuatnya kekuasaan Ferdy Sambo di Polri itu karena dukungan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Diduga karena kedekatan Ferdy Sambo dengan Listyo Sigit Prabowo yang memengaruhi pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua.
Namun dengan ditetapkannya Ferdy Sambo beserta istrinya Putri Candrawathi menajdi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, Kapolri sudah tidak punya hubungan hierarki lagi dengan Ferdy Sambo.
Hal itu diungkapkan oleh wartawan senior Hersubeno Arief melalui kanal Youtube pribadinya Hersubeno Point.
Hersubeno Arief mengatakan bahwa di atas Ferdy Sambo masih ada yang lebih berkuasa. yang disebut dengan kakak asuh
Hersubeno Arief mengatakan hal itu berdasarkan dari pernyataan penasihat Kapolri, Prof. Muradi.
"Ada orang kuat di belakang Ferdy Sambo ternyata terbukti. Bukan Kapolri seperti yang diperkirakan selama ini," ucap Hersubeno Minggu, 21 Agustus 2022.
Muradi mengatakan kakak asuh itu ada di dalam institusi Polri dan juga ada yang sudah di luar institusi Polri. Sayangnya Muradi tidak menyebutkan nama dari kakak asuh tersebut.
Baca Juga: 5 Amalan Doa Sehari-Hari Agar Rezeki Yang Mengejar Kita Bukan Kita Yang Mengejar Rezeki
Muradi juga menuturkan publik perlu melihat ke belakang bagaimana cara Ferdy Sambo untuk pertama kalinya mendapatkan pangkat bintang satu, atau jabatan Brigjen pada tahun 2009 pada masa Kapolri Idham aziz.
"Ferdy dipromosikan menjadi Direktur Tindak Pidana Bareskrim Polri 2019. Setahun kemudian kembali dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri berpangkat Irjen," ungkap Hersubeno Arief.
"Dari situ kita lihat ada yang lebih senior dari Ferdy Sambo dan menjadi kakak asuh," sambung Hersubeno Arief.
Perlu diketahui, bahwa dari salah satu geng atau faksi di tubuh Polri telah mengarahkan beberapa pejabat Polri salah satunya Ferdy Sambo.
Olehkarenanya Hersubeno menilai jika Timsus dapat membuktikan keterlibatan kakak asuh maka penyelidikan kasus Ferdy Sambo akan semakin mudah.
Bisa dilihat hingga saat ini penyelidikan kasus Ferdy Sambo masih terlihat atau terasa tarik ulur.
Hal itu bisa dilihat dengan adanya grafik " pembalasan" dari grafik " Kaisar Sambo dan Konsorsium 303" yang sudah tersebar sebelumnya.
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto saat ini telah mengtahui kemunculan grafik 303 dari versi faski atau geng lawan Sambo yang saat ini masuk dalam timsus penyelidikan kasus Ferdy Sambo. Munculnya grafik itu ditengarai sebagai bentk "balasan" dari geng yang saat ini masih mendukung Ferdy Sambo. ***
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di seputartangsel.com dengan judul "Orang Kuat di Belakang Ferdy Sambo Ternyata Kakak Asuh, Sosoknya Diungkap"***