Ketua Komisi I DPR Minta Kasus Ketidakharmonisan Jenderal Andika Perkasa Dengan KSAD Dudung Dihentikan

6 September 2022, 15:39 WIB
Ketua Komisi I DPR Minta Kasus Ketidakharmonisan Jenderal Andika Perkasa Dengan KSAD Dudung Dihentikan /

PORTAL NGANJUK - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman buka suara kabar ketidakharmonisan hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat dihubungi KSAD Dudung.

Sebelumnya, Jenderal Andika sudah menjelaskan mengenai kabar ketidakharmonisan hubungannya dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tersebut saat rapat bersama Komisi I DPR, Senin 5 September 2022.

Baca Juga: Heboh! Rumah Ferdy Sambo Disebut Punya Ruang Rahasia Untuk Menyiksa Polisi, Polri Akhirnya Beri Penjelasan

"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi," tutur Jenderal Andika pada awak media.

Jenderal Andika mengaku tidak memiliki masalah dengan Jenderal Dudung. Dirinya menegaskan jika kerjanya sebagai Panglima TNI sudah sesuai dengan tugas dan aturan main.

"Jadi nggak ada yang berbeda, dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," tegas Jenderal Andika.

Baca Juga: Rumah Ferdy Sambo Dikabarkan Punya Pintu Rahasia Tempat Penyiksaan Polisi, Polri Akhirnya Buka Suara

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Jenderal Andika mengatakan hubungan Panglima dengan KSAD tidak terganggu dan juga menjalankan tugas sesuai tupoksi.

"Dari Pak Andika, kemarin kan beliau hadir menjawab langsung. Saya rasa ke media juga beliau sudah menjelaskan relasi Panglima dan KSAD tidak terganggu, bahwa mereka menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi masing-masing," ujar Meutya, Selasa 6 September 2022.

Meutya membeberkan, KSAD Dudung juga menyampaikan hal serupa. Bahwa ketidakhadiran KSAD Dudung tidak ada kaitannya dengan isu ketidakharmonisan mereka, akan tetapi ada urgensi berangkat ke Lampung.

"Dari KSAD usai rapat Jenderal Dudung sudah menghubungi kami, juga menyatakan hal serupa. Beliau minta maaf tidak dapat hadir, menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi harus berangkat ke Lampung," kata Waketum Golkar tersebut.

KSAD Dudung menyampaikan, dirinya juga siap jika harus memberikan penjelasan terkait isu-isu tersebut bersama dengan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.

KSAD Dudung juga mengatakan akan hadir pada agenda rapat berikutnya.

"Beliau menyampaikan hubungan dengan Panglima Andika baik-baik saja dan kala mana diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya, beliau akan hadir," kata Meutya.

Untuk itu Meutya meminta semua pihak agar menghentikan isus ketidakharmonisan di tubuh TNI.

Dikarenakan, Panglima TNI dan juga KSAD sudah memberikan klarifikasi kepada DPR bahwa hubungan mereka baik-baik saja serta memastikan seluruh matra di TNI solid.

"Kalau hubungan terlalu pribadi kita tidak mengurus sampai terlalu detail ya, yang utama hubungan profesional keduanya berjalan baik. Panglima serta KSAD telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah dari keduanya. Seluruh matra di TNI insyaallah solid," ujar Meutya.

Meutya juga menambahkan, selain KSAD Dudung, Menhan (Mentri Pertahanan) yakni Prabowo Subianto juga melayangkan surat ke DPR sehubungan dengan  ketidakhadirannya ketika rapat bersama Komisi I DPR.

"Pak Menhan dan KSAD berkirim surat ke DPR memohon maaf tidak bisa hadir ikut rapat. Isi suratnya, Pak Menhan ikut mendampingi Presiden Jokowi dan KSAD mengatakan di suratnya ada kunjungan kerja di luar kota," pungkasnya.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler