Seorang Pedagang Mendadak beberkan Sifat Asli Brigadir J, Disuruh Putri Candrawathi Beli kain, Isi Chat Bocor

19 September 2022, 11:37 WIB
Seorang pedagang Ungkap Sifat Asli Brigadir J usai Diperintah Istri Ferdy Sambo Beli Kain /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Sosok Brigadir J telah menyita perhatian masyarakat Tanah Air setelah dirinya menjadi korban pembunuhan berencana di Rumah Dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Dari berbagai penyelidikan yang sudah dilakukan oleh tim penyidik kepolisian, setidaknya didapatkan ada beberapa tersangka dalam aksi dibalik kematian Brigadir J.

Tidak cuma itu, Kadiv propam polri atau biasa disebut polisinya polisi,Ferdy Sambo juga ikut terseret bersama istrinya Putri Candrawathi.

Baca Juga: Tembung Kosok Balen atau Lawan Kata dalam Bahasa Jawa, Lengkap Abjad A hingga Z! Simak Disini

Diketahui bahwa Brigadir J merupakan salah satu ajudan dari Ferdy Sambo bersama dengan beberapa anggota kepolisian lainnya.

Sifat Brigadir J juga menjadi sorotan usai seorang pedangan kain songket membagikan semua isi chat nya dengan ajudan kadiv propam tersebut.

Dilansir dari Akun Tiktok @Indriekaa6, video yang diunggah dalam beberapa detik itu memperlihatkan chat Brigadir J.

Dalam isi chat tersebut terlihat Brigadir J tengah memesankan kain songket dari Lombok yang diduga merupakan perintah dari Putri Candrawathi.

"Siap baik ibu, mohon ijin nanti akan saya tanyakan ke ibu" Ditambah emoticon tangan memohon.

Seorang Pedagang Bongkar Sifat Asli Brigadir J Setelah Diperintah Putri Candrawathi Beli Kain

Melihat hal ini banyak netizen memberi tanggapan terkait sifat dari Brigadir lewat isi chat tersebut.

"Sopan sekali" Tulis akun Jasminia27

"Waduh Brigadir J sopan dan baik kelihatan dari cara chat nya" tulis akun SatriaAndaraja.

Baca Juga: Brigadir J Disebut Akan kalah, Kuasa Hukum Mendadak Minta Maaf dan Beri Pengakuan Mengejutkan

Tidak hanya itu, banyak juga yang sangat menyayangkan sosok Brigadir J yang begitu santun harus berkahir hidupnya dengan tragis.

Brigadir J ditemukan tidak bernyawa pada 8 Juli 2022 sepulang bersama rombongan mengawal atasan dari Magelang.

Adegan terlarang ajudan kepada nyonya sambo terkuak

Sosok Susi yang merupakan Asisten rumah tangga atau ART dari Ferdy Sambo dan merupakan salah satu orang terdekat Putri Candrawathi disebut akan jadi salah satu saksi kunci dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Hal tersebut karena sosok Susi merupakan salah satu dari sekian saksi yang melihat apa yang terjadi kepada istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi di Magelang.

Bahkan menurut Bripka RR saat dirinya kembali dari sekolah anak Ferdy Sambo, dia mendapati Susi sedang menangis di tangga.

Dilansir dari YouTube Uncle Wira, tangisan Susi ternyata berkaitan dengan apa yang dilihatnya di lantai dua tepatnya di kamar Putri Candrawathi.

Susi ternyata melihat jika ada seseorang yang masuk ke kamar Putri Candrawathi.

Baca Juga: Lengkap! Kumpulan Arane Wong Sebutan Orang dilengkapi Artinya dalam Bahasa Indonesia!

Bahkan, sosok tersebut keluar dengan baju acak-acakan.

Sosok yang dimaksud Susi adalah Brigadir J yang tak lain adalah ajudan Ferdy Sambo.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Kuat Ma'ruf alias Om Kuat.

Ia juga melihat Brigadir J tampak naik dan turun dari arah kamar Putri Candrawathi.

Om Kuat juga melihat Brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawathi dengan kemeja acak-acakan.

Setelah keluar dari kamar Putri Candrawathi, Brigadir J kemudian pergi ke lantai satu.

Om Kuat lalu mengambil pisau dapur dan menghadang Brigadir J yang coba kembali naik ke lantai dua kamar Putri Candrawathi.

Tapi sepertinya Brigadir J tidak melakukan pelecehan seksual.

Namun diduga ada skandal terlarang antara Putri Candrawathi dan Brigadir J sang ajudannya.

Trik Pelecehan Seksual

Salah satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J yakni Putri Candrawathi masih bersikeras jika dirinya dilecehkan oleh ajudan suaminya Ferdy Sambo di Magelang.

Sampai hari ini Putri Candrawathi masih tetap pada keterangannya yakni dirinya dilecehkan saat berada di Magelang.

Baca Juga: Tabungan Mandiri, BNI, BCA Kurang dari Rp 1 Juta Bunganya Nol Persen

Meski banyak pihak seakan merasa ganjil dengan keterangan dari Putri Candrawathi tersebut.

Salah satunya adalah mantan Hakim Agung tahun 2011-2018 yakni Gayus Lumbuun.

Ia menilai jika dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi bisa meringankan hukuman yang akan diterima oleh suaminya, Irjen Ferdy Sambo.

Pasalnya, berdasarkan hasil rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo diketahui merencanakan pembunuhan setelah mendapat cerita pelecehan seksual yang terjadi di Magelang.

Gayus mengatakan jika skenario itu benar ada.

Bahkan kemungkinan penilaian hakim melihat Ferdy Sambo melakukan pembunuhan dengan spontanitas dan bukan direncanakan.

Dengan pertimbangan spontan itu, Ferdy Sambo bisa jadi terlepas dari jerat Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.

"Hakim akan berpikir kalau itu tidak terencana, itu spontanitas, (Pasal 340) coret, (Pasal) 338 itu ya memang pengganti dari 340 kalau itu menurut konsep pembunuhan," ujarnya dilansir dari YouTube Beda Enggak.

Menurut dia, pasal pengganti tersebut bisa jadi menghilangkan hukuman berat untuk Ferdy Sambo.

Baca Juga: Jambi Provinsi dengan Inflasi Tertinggi 2022 di Indonesia, Ini Daftar Lengkap Provinsi dan Kabupaten Kota

"Pasal 338 pembunuhan dan itu ancamannya ringan sekali, tidak terlalu beratlah, maksimal 15 tahun," ucap Gayus.

Untuk itu, ia meminta agar masyarakat terus mengawasi kasus Ferdy Sambo ini agar pasal 340 yaitu pembunuhan berencana tetap akan sampai dipersidangan.

"Makanya ini perlu dikawal oleh semua pihak," tegas dia.

Adegan Paha dan Alat Vital

Sampai hari ini kasus pembunuhan Brigadir J masih jadi isu hangat.

Tak sedikit isu yang beredar tentang fakta yang beredar di media sosial terkait kasus kematian ajudan Ferdy Sambo ini.

Hingga saat ini sudah ada lima tersangka yang ditetapkan oleh Bareskrim Polri dalam kasus Brigadir J.

Mulai dari Ferdy Sambo, Bripka RR, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf alias Om Kuat, dan Bharada E.

Akan tetapi dalam kasus ini, Putri Candrawathi sampai hari ini masih bersikeras bahwa Brigadir J melecehkan dirinya.

Bahkan dalam BAP Putri Candrawathi yang bocor ke publik, ia menyebutkan jika Brigadir J sempat meraba paha dan bagian vitalnya.

Tak hanya itu Putri Candrawathi juga mengaku jika dirinya dibanting oleh Brigadir J.

Sementara itu, Kuat Maruf atau Om Kuat menjadi sosok pelindung bagi Putri Candrawathi.

Pasalnya ia dengan penuh emosi menjadi penjaga tangga bagi Putri Candrawathi.

Om Kuat bahkan sempat mengancam akan membunuh Brigadir J dengan pisau.

Dikutip dari Vox Timor.com apa yang terjadi saat di Magelang diduga menjadi pemicu yang membuat Ferdy Sambo memutuskan untuk membunuh Brigadir J di rumah dinasnya.

Pada kejadian di Magelang terdapat lima orang yang terlibat diantaranya Brigadir J, Putri Candrawathi, Om Kuat, Bharada E dan Susi.

Komnas HAM secara terbuka menyebut mendiang Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menggendong Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, secara resmi menghentikan laporan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga.

Laporan tersebut dihentikan setelah Polri melakukan gelar perkara dan tidak menemukan bukti.

Keterangan Baru Bripka RR.

Disamping itu, Erman Umar yang merupakan kuasa hukum Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR baru saja memberikan keterangan terkait kliennya.

Erman Umar yang dipercaya keluarga Bripka RR menjadi kuasa hukumnya akhirnya membuka beberapa keterangan terkait kasus yang dihadapi kliennya.

Menurut Erman Bripka RR mulai menceritakan keajadian sebenarnya terkait kasus yang menewaskan Brigadir J.

Di beberapa keterangannya Erman menyebut jika Bripka RR tak mengetahui tentang adanya dugaan pelecehan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi yang terjadi di Malang.

Dikutip dari kanal Youtube Refly Harun, selain itu Erman Umar menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Ferdy Sambo pasca tewasnya Brigadir J,

Hal itu berdasar isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP), meski tak hapal isi BAP tersebut Erman menduga pertemuan itu merupakan inisiasi Sambo dalam merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal serupa juga dijelaskan sebagaimana dikutip dr Berita Subang denga judul 'Blak-blakan, Bripka RR Bongkar Tipu-tipu Sambo untuk Bunuh Brigadir J,

Tanpa Terendus Publik', Erman Umar menyebut mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah melakukan langkah-langkah aktif pasca insiden berdarah Duren Tiga itu.

Salah satu langkahnya dengan meminta bawahannya berkumpul di Provost. Tujuan berkumpul tersebut adalah membuat skenario dan langkah taktis untuk memuluskan setingan awal.

Menurut Erman, Sambo mengajak berkumpul untuk memuluskan skenario agar pembunuhan Brigadir J tidak terendus dan faktanya dikaburkan

"Dikumpulkan di situ (Provost) mungkin Sambo yang berperan di situ. Saya tidak ingat betul karena saya tidak baca lengkap," jelas Erman kepada wartawan, Selasa 13 September 2022.

Namun Erman tidak menyebutkan satu per satu siapa saja yang berkumpul di Provost. Pastinya mereka merupakan loyalis atau bawahannya dalam rangka membuat skenario awal.

Menurutnya jelasnya ada yang membantu, mungkin obstruction of justice.

"Pertemuannya malam hari, Sambo mengatur semua. Tepatnya setelah penembakan. Ya jelas ada yang membantu, mungkin obstruction of justice," kata Erman.

Adapun fakta-fakta dalam BAP Bripka Ricky Rizal setidaknya sinkron dengan apa yang disampaikan oleh Bharada E atau Bharada Eliezer sebelumnya.

Diketahui Bripka RR mulai berbalik melawan kesaksian Ferdy Sambo usai dikunjungi keluarga dan istrinya.

Ia mendapat penguatan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya hingga setuju memberi kesaksian yang berbeda dari skenario Ferdy Sambo.

"Bukan (ancaman), dia takut. Makanya dalam rangka setelah saya masuk, setelah keluarganya dulu, mulai keluarganya masuk udah mulai berani dia karena keluarganya,” kata Erman.

Erman mengungkapkan, kliennya memang sempat mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Sambo terkait kematian Brigadir J.

Namun, setelah Bripka RR mendapat kunjungan dari keluarganya, ia mengubah keterangannya.

Setelah keluarga memberikan penguatan, akhirnya Bripka RR mulai berani mengatakan yang sebenarnya.

“Mungkin dia didatangi keluarga, adik kandung sama isteri agar mereka minta bicara benar. Pada saat itu, dia sudah mulai bicara benar,” ujar Erman.

Disamping itu, Erman Umar juga mengatakan bahwa Putri Candrawathi membuka rekening untuk kepentingan pribadi.

Erman Umar menyebut bahwa pembukaan rekening itu menjawab sejumlah isu soal rekening milik para ajudan Ferdy Sambo banyak aliran dana.

"Kalau masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi masing-masing (ajudan)," kata Erman di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta pada Selasa, 13 September 2022 dikutip dari PMJ News.

Begitu pun Bripka RR juga ternyata rekeningnya digunakan oleh Putri Candrawathi untuk kebutuhan rumah tangga di Magelang.

Erman mengatakan bahwa Bripka RR dan Brigadir J memiliki uang yang fantastis di rekening

Hal itu, dikatakan oleh Erman, karena memang Bripka RR bertugas di rumah Sambo di Magelang.

Kemudian atas nama Yosua, kata Erman, Putri menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga di Jakarta.

"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," tandasnya.

"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," kata dia.

Erman mengatakan bahwa setelah dibuat sejak 2021, seluruh ATM atau mobile banking para anak buah Sambo itu digunakan sepenuhnya oleh Putri.

Dia mengungkapkan bahwa kliennya sama sekali tidak menggunakan rekening tersebut.

Kejanggalan Pelecehan Putri Candrawathi

Disamping itu Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, terdapat sejumlah kejanggalan dalam peristiwa dugaan pelecehan seksual saat di Magelang.

“Ada 7 kejanggalan atas dugaan peristiwa asusila atau pelecehan seksual di Magelang. Tapi saya hanya bisa sebutkan 6,” ujar Edwin saat dihubungi, Minggu (4/9/2022).

Berikut 6 kejanggalan dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap PC:

  1. Ada Saksi, Kuat Ma’ruf dan Susi

Peristiwa pelecehan seksual kecil kemungkinannya terjadi lantaran ada Kuat dan Susi saat kejadian di Magelang.

“Waktu peristiwa itu, yang diduga ada perbuatan asusila itu kan masih ada Kuat Ma’ruf dan Susi, yang tentu dari sisi itu kecil kemungkinan terjadi peristiwa,” ucap Edwin.

  1. PC Bisa Teriak

Lantaran masih ada Kuat dan Susi, jika memang masih terjadi peristiwa dugaan pelecehan seksual, Edwin menyebut setidaknya PC bisa teriak saat itu.

“Kalaupun terjadi peristiwa kan si Ibu PC masih bisa teriak,” tuturnya.

  1. Relasi Kuasa

Dalam kasus dugaan pelecehan terhadap PC, terdapat kaitan erat dengan relasi kuasa antara Brigadir J dengan PC.

“Relasi kuasa tidak terpenuhi karena J adalah anak buah dari FS. PC adalah istri Jenderal," sebutnya.

  1. PC Menanyakan Keberadaan Brigadir J

Setelah terjadi adanya dugaan pelecehan seksual, terdapat percakapan antara PC dengan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR

“PC masih bertanya kepada RR ketika itu di mana Yosua. Jadi agak aneh orang yang melakukan kekerasan seksual tapi korban masih tanya di mana Joshua,” paparnya.

  1. Brigadir J dan PC Masih Bertemu

Brigadir J dan PC setelah peristiwa dugaan pelecehan seksual masih bertemu di rumah Magelang. Pertemuan keduanya menurut LPSK terasa janggal.

"Kemudian Yosua dihadapkan ke ibu PC hari itu di tanggal 7 di Magelang itu di kamar dan itu kan juga aneh. Seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya apalagi misalnya pemerkosaan atau pencabulan," bebernya.

  1. Brigadir J dan PC Masih Berada di Satu Rumah

Kejanggalan lain dalam dugaan pelecehan tersebut yakni keberadaan mereka yang terlihat di CCTV dalam satu rumah saat di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.

"Yang lain itu, Yosua sejak tanggal 7 sampai tanggal 8 sejak dari Magelang sampai Jakarta masih satu rumah dengan PC," ungkapnya.

“Korban yang punya lebih kuasa masih bisa tinggal satu rumah dengan terduga pelaku. Ini juga ganjil. Janggal. Lain lagi J masih dibawa oleh ibu PC ke rumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling," sambungnya.

Edwin menambahkan, dirinya akan menambahkan kejanggalan lain jika penyidik sudah merampungkan penyidikannya.

“Kejanggalannya karena ada tujuh, tapi yang ketujuh saya gak mau sebutkan dulu karena belum dibuka oleh penyidik. Nanti kalau sudah dibuka oleh penyidik saya tambahkan,” tuturnya.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler