Kasus Pembunuhan Brigadir J Tak Kunjung Usai, Putri Candrawathi Orang Yang Punya Kontrol Penuh Kasus Ini?

26 September 2022, 17:36 WIB
Kasus Pembunuhan Brigadir J Tak Kunjung Usai, Putri Candrawathi Orang Yang Punya Kontrol Penuh Kasus Ini? /UPDATE KASUS BRIGADIR J/Diolah dari Google

PORTAL NGANJUK - Sampai saat ini kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di kediaman Ferdy Sambo beserta istrinya yakni Putri Candrawathi masih belum juga tuntas.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J pihak kepolisian sudah menetapkan sejumlah tersangka, salah satunya yakni Putri Candrawathi.

Akan tetapi uniknya, walau sudah satu bulan yang lalu Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, namun sampai detik ini masih juga belum ditahan.

Baca Juga: Celah Ferdy Sambo Untuk Lolos Dari Hukuman Mulai Terungkap, Ketua IPW Bongkar Fakta Pahit Soal Hukuman FS

Perlu diketahui, Putri Candrawathi yang merupakan Istri dari Ferdy Sambo belum ditahan lantaran alasan kemanusiaan.

Yang dimana Putri Candrawathi masih belum ditahan hingga detik ini dengan alasan bahwa Putri masih memliki anak yang masih berusia satu setengah tahun dan lain sebagainya.

Menurut Komnas HAM dan juga Komnas Perempuan menyebutkan kondisi psikologi Putri Candrawathi masih belum stabil dan mengalami trauma.

Baca Juga: Mulai Terungkap Putri Candrawathi Ternyata Punya Jejak Tameng Hukum yang Unik, LPSK Jujur soal Nyonya Sambo

Dengan banyaknya isu serta pemeberitaan yang menunjukan kasus pembunuhan Brigadir J ini masih berlika-liku membuat publik penasaran kapan kasus ini dapat menemui titik terang.

Berbagai asumsi pun mulai muncul, bahkan tak sedikit juga yang mengira kasus ini sengaja di perlambat.

Dilansir PORTAL NGANJUK dari kanal Youtube Anjas Asmara menyebutkan, Putri Candrawathi adalah kunci utama untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Menurut penilaian Anjas, kesalahan terbesar dalam menangani kasus pembunuhan Brigadir J ini adalah dengan tidak ditahannya Putri Candrawathi.

Mengingat saat ini Ferdy Sambo sudah sangat terbatas ruang geraknya akan tetapi kasusu ini masih saja belum menemui titik terang.

Anjas menyebut Putri Candrawathi dibalik diamnya merupakan orang yang full power yang dapat menjalankan berbagai macam strategi di luar sana.

Dengan Putri Candrawathi tidak ditahan justru malah dapat menjadikan tangan Ferdy Sambo untuk tetap kekeh mempertahankan skenario mereka terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Belakangan ini tengah ramai dibahas dari sejumlah deskripsi yang menyebutkan mulai dari desahan, making love hingga menjilati, dan memang sangat linier.

Bahkan Mahfud MD yang merupakan Menkopolhukam pun mengatakan motifnya telah tersebar di masyarakat luas, dan jika dijelaskan itu menjijikan dan mengerikan.

Menjijikan itu adalah bagian-bagian kata-katanya yang terlalu vulgar, karena hal tersebut yang tersampaikan di BAP.

Menurut Anjas Asmara, jika memang dilihat dari pernyataan oleh sumber istimewa yang didapatinya.

Memang sumber istimewa ini fakta telah mendapati bocoran BAP Putri Candrawathi pada saat penyelidikan.

Akan tetapi kenapa Putri Candrawathi hingga saat ini masih tetap kekeh dengan skenarionya?

Anjas Asmara mengatakan, Kemungkinan besar, pertama supaya sidangnya tertutup.

"Karena kan bahaya jika tindak asusila, pelecehan perempuan dan anak dianggap membahayakan negara,

makannya sidang harus secara tertutup. Dan kalau itu tertutup ini akan memberikan dampak luar biasa untuk status hukum Ferdy Sambo," beber Anjas Asmara di Thailand.

Disisi lain publik juga tidak bisa mengawasi secara langsung jalannya proses persidangan.

Apabila hal itu terjadi kata Anjas, maka kemungkinan masyarakat Indonesia akan mengalami penurunan kepercayaan terhadap kepolisian.

"Ini merupakan momen bagi kepolisian untuk pembersihan institusi, kendati undang-undang asusilatornya tertutup tapi semoga ada special case seperti ini, karena ada obstruction of justice dari Polres,

Polda, Bareskrim bahkan sampai ke Kadiv Propam, harusnya dengan alasan ini bisa menjadi excuse agar sidangnya menjadi terbuka," kata Anjas Asmara di Thailand.

Karena dengan dilakukan sidang secara terbuka, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian akan kembali lagi.

Kemudian, Anjas Asmara di Thailand mengatakan, Putri Candrawathi, dengan bahasa politisnya memposisikan dirinya sebagai korban dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.

Akan tetapi, tindakan Putri Candrawathi sangat bertolak belakang dengan kasus yang tengah menimpanya.

Pada saat melapor ke LPSK pun, perilaku Putri Candrawathi bukan seperti tipikal orang yang telah mengalami tidak pelecehan.

"Dia nggak kooperatif, hingga tidak mau ditemui oleh psikolog dari LPSK," tutur Anjas Asmara di Thailand.

Kedua, jika dilihat lebih detil lagi ketika Putri Candrawathi berbicara di depan media massa tepat didepan Mako Brimob, Putri tidak malu sama sekali.

"Aneh gitu kan, biasanya kalau orang yang baru habis dilecehkan pasti malu, jangankan menyebutkan namanya, memperlihatkan wajahnya aja itu mungkin udah berat banget," kata Anjas.

Tetapi Putri Candrawathi ketika ditemui awak media langsungn dengan lantang menerangkan. kesannya seperti bukan korban pelecehan seksual pada umumnya.

Ditambah lagi, ada juga keterangan BAP yang dugaanya telah tersebar di dunia maya bahwa kronologi bagaimana Susi (ART) melihat Putri Candrawathi, Brigadir J, Bripka RR, Kuat Maruf.

Susi dengar Putri Candrawathi mendesah di kamar: jika mendesah artinya bukan kekerasan tapi menikmati dong? sebagaimana dikutip PORTAL NGANJUK Senin, 26 September 2022.

Dipo Nusantara selaku Anggota Komisi III DPR menyebut keterangan dari tersangka Putri Candrawathi dan Susi berbeda.

Dipo mengatakan, berdasarkan pengakuan istri Ferdy Sambo ialah adanya kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J itu sulit untuk diterima.

Kata Dipo, polri juga sudah memberhentikan penyidikan Putri atau SP3, namun kini muncul kembali narasi pelecehan seksual itu.

Kemudian, saat ini muncul satu keterangan yang diduga berasal dari BAP milik istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.

Dalam BAP, Putri mengaku kejadian pelecehan itu terjadi Magelang pada 7 Juli 2022, sekitar pukul 18.00 sampai 19.30.

Ia juga mengaku bahwa sang ajudannya yakni Brigadir J masuk ke dalam kamarnya sebagaimana dikutip PORTAL NGANJUK Selasa, 13 September 2022.

Pada saat peristiwa itu terjadi, istri Ferdy Sambo mengatakan jika ia sedang tidak enak badan.

Setelah itu, Putri Candrawathi bercerita dalam kejadian jika Brigadir J memaksanya untuk berdiri dan menuju pintu.

“Lalu, Yosua (Brigadir J) membuka pintu kaca dan sambil jalan ke arah keluar pintu kaca,” cerita Putri yang diduga ada dalam BAP.

Kemudian, Putri Candrawathi seolah menggambarkan di dalam kamarnya bahwa ia mencoba untuk berontak atas tindakan Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Putri juga menyenggol keranjang yang berisikan tumpukan pakaian yang kemungkinan cerita yang disampaikannya itu sebagai bentuk perlawanannya.

Setelah ia sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang sudah disetrika itu, Putri Candrawathi masih berontak atas tindakan Brigadir J yang tak senonoh itu dengan cara menendangkan kakinya ke pintu kaca.

Namun, usahanya itu sia-sia lantaran pada saat itu disana tidak ada orang satupun yang mendengarnya.

"Setelah posisi saya (diduda pengakuan istri Ferdy Sambo) berada di depan pintu kaca, saya tidak melihat ada orang di sekitar tangga,” ujar Putri Candrawathi.

Lalu, Putri mengaku jika tubuhnya dihempaskan oleh Brigadir J hingga sampai terjatuh didepan pintu kamar mandi.

Adapun posisi jatuh istri Sambo itu posisinya berhadapan dengan pintu kaca dan berada di depan pintu kamar.

"Saya terjatuh saat itu. Terduduk menyandar ke keranjang pakaian kotor dengan posisi kaki lurus,” ujar istri Ferdy Sambo.

Namun, berbeda keterangan dari asisten rumah tanggannya yakni Susi yang merupakan saksi yang saat itu ada di sana.

Dalam keterangan Susi, ia melihat Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri Candrawathi yang tak lama kemudian ia mendengar Putri mendesah.

Tetapi, desahan Putri hingga saat ini masih belum terungkap. Yang pasti jika mendesah artinya bukan karena tindakan kekerasan.

"Artinya, itu (keterangan Putri) bisa terbantahkan,” jelas Dipo Nusantara.

Berdasarkan hal itu, Dipo menduga keterangan Putri tersebut di jadikan Komnas HAM perempuan untuk dijadikan acuan dugaan kekerasan seksual.

"Kalau berdasar keterangan satu pihak saja, tentu belum bisa disimpulkan terjadi pelecehan,” ujar politikus PKB tersebut.

Kasus pembunuhan Brigadir Yosua menjadi terang benderang

Kasus adanya pengakuan istri Ferdy Sambo yang telah diperkosa mendiang Brigadir J semakin terang benderang.

Namun, kebenaran terkait pengakuan Putri Candrawathi ini diduga belum bisa dibuktikan meski terus ngotot bahwa dirinya telah diperkosa.

Meski keterangan Putri Candrawathi hingga saat ini masih sama, akan tetapi istri Ferdy Sambo ini ceritanya berbeda dari saksi yang ada di lokasi kejadian rumah Magelang itu.

Informasi terkini beredar yang diduga berasal dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Putri Candrawathi, masih tetap pendiriannya yakni ia diperkosa Brigadir J.

Sementara itu, pengakuan Putri juga telah diperkuat oleh Komnas HAM perempuan agar dilakukan penyidikan dan pendalaman terkait pengakuan Putri kepadanya.

Rupanya dalam BAP diduga keterangan Putri Candrawathi sangat berbeda dengan keterangan yang di sampaikan saksi lain.

Mereka semuanya nampaknya satu suara bahwa itu memang benar statement dari Putri Candrawathi bahwa telah terjadi dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J.

Melihat keterangan itu, Anjas Asmara di Thailand pun tidak percaya, kecuali hal tersebut dilakukan Brigadir J atas perintah Putri Candrawathi.

"Ini hanya opini aku pribadi aku, kalian percaya atau tidak, itu adalah hak kalian," pungkas Anjas Asmara di Thailand.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler