Update! Jenazah Korban Gempa Cianjur Bertambah, Basarnas Terus Lakukan Pencarian Korban Tertimbun Material

Hingga 28 November 2022, Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi satu identitas korban gempa bumi Cianjur yakni bernama Endin berusia 37 tahun warga Kampung Cugenang, Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

 

Korban pun banyak yang terluka karena tertimpa puing-puing bangunan dan diketahui jumlah korban luka-luka mencapai ratusan serta banyaknya korban meninggal dunia.

Hingga kini dari Tim SAR masih terus melakukan pencarian terkait korban dari gempa bumi di Cianjur.

Pencarian masih dilakukan tim Basarnas untuk mengumpulkan korban gempa yang hingga kini masih tertimbun material bangunan gempa dan longsor di Cianjur.

 

 

Gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada 21 November 2022 kemarin telah memakan banyak korban jiwa.

Gempa bumi Cianjur telah memberikan dampak kerusakan begitu parah di berbagai tempat.

Fasilitas perkantoran, kesehatan, pendidikan serta gedung-gedung pusat perbelanjaan juga ikut ambruk di Kabupaten Cianjur.

Dikutip dari laman Antara News, tim SAR gabungan kembali menemukan korban meninggal dunia pasca gempa bumi di Desa Cijedil, Cianjur, provinsi Jawa Barat.

Terdapat empat jenazah yang berhasil dievakusi pada pukul 09.30 WIB itu. Jenazah terdiri dari dua laki-laki dewasa, satu perempuan dewasa dan satu balita berkelamin laki-laki.

Petugas telah membawa keempat jenazah ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD Sayang, selanjutnya akan diproses oleh Tim DVI Polri.

Dengan penemuan empat jenazah tersebut, telah menambah jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur sebanyak 310 orang.

Selain itu terdapat 1.120 keluarga yang terdiri dari 58.362 orang mengungsi, beberapa diantaranya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan.

Menurut data yang diperoleh sudah 162 kantong jenazah 2 diantaranya dalam kondisi tidak utuh atau body part saja.

 

Hingga kini bantuan masih disalurkan untuk korban yang masih mengungsi di tenda pengungsian.

 

Namun sebagian ada yang kembali ke rumahnya masing-masing, namun masih tetap diwaspadai akan adanya gempa susulan.

 

Karena dalam sepekan guncangan gempa masih dirasakan warga cianjur hingga 304 kali, namun getaran kekuatan gempa semakin menurun.

 

Polisi masih mendatangi posko pengungsian untuk memeriksa korban yang masih melakukan perawatan yang mengalami luka luka.

 

Selain itu munculnya berbagai penyakit yang menyerang korban akan segera ditangani oleh tenaga kesehatan.

 

Karena hal itu akan terjadi dalam kondisi warga yang berkumpul di posko pengungsian yang rentan memicu berbagai penyakit, karena cuaca masih diguyur hujan.

 

Pihak kepolisan akan tetap bersiaga untuk para korban gempa di Cianjur, selain itu juga akan menyiapkan kendaraan ambulance beserta kelengkapannya, sebagai antisipasi adanya korban yang belum ditangani.

 

Bencana gempa yang terdata menyebabkan kerusakan 62.628 rumah, 398 sekolah, 160 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 16 gedung kantor serta 73.874 orang masih mengungsi di pos pengungsian.***