Network
PORTAL NGANJUK - Beberapa waktu belakangan pihak pemerintahan Indonesia menegaskan melarang tindakan mengekspor hasil tambang batu bara pada bulan Januari ini.
Bukan tanpa alasan, hal itu didasarkan atas kekhawatiran pemadaman listrik yang luas karena rendahnya pasokan pembangkit listrik di dalam negeri.
Sekitar 20 persen impor batubara dari korea selatan berasal dari Asia Tenggara tahun kemarin, Jakarta lah kota di Tanah Air yang banyak mengekspor batu bara termal didunia.
Namun karena aturan baru, Kementrian Perindustrian telah melarang ekspor batu bara Indonesia belakangan ini.
Diperkirakan larangan tersebut sangat berdampak pada negara Korea Selatan, namun dengan langkiash sigap pemerintahann Korea Selatan membuat satuan tugas (satgas) untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Meskipun dampak jangka pendek terbatas, tindakan pencegahan yang cepat dan menyeluruh diperlukan karena permintaan energi tinggi di musim dingin," kata Wakil Menteri Perindustrian Park Ki-young dalam pertemuan dengan pejabat dari kedutaan negara di Indonesia dan perusahaan energi milik negara.
Menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi. Pertemuan itu dimaksudkan untuk menilai situasi dan membahas langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan kejatuhan.
