Jutaan Data Pasien Indonesia Diduga Bocor, Pakar: Keamanan Data Perlu Dilakukan Dari Berbagai Sisi

- 7 Januari 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Data Pasien Bocor. Alfons Tanujaya
Ilustrasi Data Pasien Bocor. Alfons Tanujaya /Ekrut.com

PORTAL NGANJUK - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa pengamanan data perlu dilakukan dari berbagai sisi dan aspek demi menghindari risiko kebocoran.

"Pengamanan data tidak hanya cukup dilakukan dari sisi perlindungan terhadap penyanderaan data dengan mengenkripsi (ransomware) dimana antisipasi ransomware adalah backup data penting yang terpisah dari database utama atau menggunakan Vaksin Protect yang dapat mengembalikan data sekalipun berhasil di enkripsi ransomware," kata Alfons dalam keterangannya yang PORTAL NGANJUK kutip dari Antara News.

Lebih jauh, pakar keamanan siber tersebut mengatakan data penting juga harus dilindungi dari aksi extortionware.

 Baca Juga: Sering Muncul di Liburan Natal dan Taun Baru, Film Ini Sudah Tidak Ditayngkan Lagi

Exortionware adalah dimana jika korbannya tetap tidak mau membayar karena memiliki backup data, maka data yang berhasil diretas diancam untuk disebarkan ke publik jika pemilik data tak membayar.

"Karena itulah langkah antisipasi yang tepat harus dilakukan seperti mengenkripsi database sensitif di server sehingga sekalipun berhasil diretas tetap tidak akan bisa dibuka atau mengimplementasikan DLP Data Loss Prevention," ujarnya menambahkan.

Belakangan tersiar kabar mengenai dugaan bahwa data pasien rumah sakit yang berada di server Kementerian Kesehatan bocor.

 Baca Juga: 10 Film Superhero Paling Ditunggu Tahun 2022, ada The Flash dan Doctor Strange Multiverse of Madness

Jutaan data tersebut di klaim berasal dari pasien dari berbagai rumah sakit, yang berada di server Kementerian Kesehatan diduga bocor dan dijual di forum gelap.

Halaman:

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x