Waspada! Peneliti Memprediksi Gempa Susulan Akan Terus Terjadi Selama Beberapa Pekan, Ini Penyebabnya

- 19 Januari 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi gempa. Peristiwa seperti adanya gempa yang terjadi tentu alam memiliki tanda tersendiri atasnya dan sebagaimana pada primbon Jawa
Ilustrasi gempa. Peristiwa seperti adanya gempa yang terjadi tentu alam memiliki tanda tersendiri atasnya dan sebagaimana pada primbon Jawa /Pixabay/Tumisu

PORTAL NGANJUK -  Belakangan ini beberapa titik di wilayah Indonesia sering terjadi gempa maupun gempa susulan.

Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto mengungkapkan bahwa gempa susulan akan terus terjadi sampai kondisi setimbang tercapai kembali.

Menurutnya, kejadian gempa berulang yang terjadi di Banten, kemungkinan merupakan gempa susulan.

 Baca Juga: Cek Fakta: SBY Adalah Otak Dibalik Pelaporan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK, Cek Faktanya

Dalam hal ini adalah gempa susulan dari gempa bumi dengan magnitudo 6,6 yang terjadi pada 14 Januari 2022 di 53 kilometer barat daya wilayah Kecamatan Sumur di Kabupaten Pandeglang lalu.

"Kalau untuk gempa-gempa susulan dari gempa 14 Januari 2022, pasti energi yang dilepaskan kerak bumi yang patah akan semakin berkurang secara perlahan-lahan sampai kondisi setimbangnya tercapai kembali," kata Eko pada 19 Januari 2022.

Peneliti BRIN tersebut mengemukakan bahwa tidak dapat diketahui dengan pasti kapan gempa susulan akan berakhir.

 Baca Juga: Persija Jakarta Mengakhiri Kerja Sama dengan Pelatih Angelo Alessio

Tetapi pada gempa-gempa yang terjadi sebelumnya proses pelepasan energi biasanya berlangsung dalam beberapa pekan.

Ia menjelaskan pula bahwa jalur subduksi selatan Jawa (Megathrust Sunda) merupakan jalur subduksi aktif.

Sehingga secara periodik dapat berpotensi menimbulkan gempa-gempa dengan skala berbeda.

Semakin besar skala gempa, semakin lama pula periode waktu perulangan gempanya.

Baca Juga: Fitnah Keluarga Jokowi, Ubedilah Badrun Dikabarkan Digruduk Tim Aktivis 98, Begini Faktanya

"Gempa-gempa magnitudo 2 sampai 3 hampir setiap hari terjadi, hanya lokasi pusat gempanya yang berpindah-pindah secara acak," kata Eko.

Selain itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan banyaknya gempa susulan belakangan ini bukan berarti akan mengarah pada terjadinya gempa besar.

Gempa susulan seringkali memiliki kekuatan yang lebih kecil dari gempa utama, yang kemudian semakin lama akan semakin mengecil kekuatannya dan akan semakin jarang terjadi lagi.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah