Terlepas daripada itu, Slamet juga melihat adanya kemungkinan kondisi di tanah air pada 2024 mendatang menjadi lebih rumit.
Baca Juga: Cek Fakta: Video Perdana Menteri Israel Menjelaskan Cara Membunuh Orang Islam, Cek Faktanya
Sehingga, menurutnya diperlukan seorang pemimpin yang muda dan energik.
“Kami menganggap 2024 saatnya yang muda yang memimpin,” ujarnya.
Kemudian, Ketua PA 212 itu juga menyinggung tentang pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden pada pemilu 2014 dan 2019 lalu.
Menurutnya, jika Prabowo Subianto di tahun 2024 nanti kembali mencalonkan diri sebagai presiden, maka perlu dipertanyakan etikanya.
“Kalau presiden yang terpilih saja hanya dua kali, maka kalau capres lebih dari dua kali, secara mungkin etika jadi timbul tanda tanya,” ucap Slamet.
Baca Juga: 5 Weton yang Cocok Jadi Seorang Pemimpin Menurut Primbon Jawa, Dipercaya Mampu Mengubah Dunia
“Presiden yang terpilih saja sama Undang-Undang dibatasi dua kali, nah yang enggak terpilih ya cukup lah dua kali secara etika,” imbuhnya.
Kendati demikian, Slamet kembali menyerahkan keputusan pencalonan presiden ini kepada Partai Gerindra.