Kendati demikian, untuk pilpres tahun 2024 mendatang, Yusuf Martak menyatakan bahwa pihaknya belum menentukan kemana arah dukungannya.
Ia mengatakan bahwa untuk menentukan arah dukungan pada pilpres 2024 mendatang, pihaknya terlebih dahulu akan melihat kualitas dan komitmen dari kandidat yang ada.
Selanjutnya, Yusuf Martak juga menyinggung tentang Prabowo Subianto yang pernah menandatangai pakta integritas, yang mana didalamnya terdapat 17 poin dan ditujukan untuk kepentingan agama, negara, dan bangsa.
“Tidak ada satupun untuk Habib Rizieq dan kita. Hanya poin ke-17 memulangkan Habib Rizieq, itu saja,” ungkap Yusuf, dikutip dari kanal YouTube Refly Harus pada Selasa, 8 Februari 2022.
Menurut penilaian Yusuf, Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan GNPF Ulama merupakan motor penggerak pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden.
Diungkapkan olehnya bahwa PA 212 sama sekali tidak dibayar maupun dikontrak dalam memberikan dukungannya pada Pilpres 2019 silam.
Oleh sebab itu, dikatakan bahwa, wajar jika PA 212 menyatakan tidak lagi memberi dukungannya untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Tak Disangka! 4 Weton Ini Pemilik Pagar Gaib, Primbon Jawa Sebut 7 Ciri-ciri Berikut Ini
Mantan kuasa hukum Yahya Waloni itu juga mengungkapkan bahwa kala itu Prabowo dan Sandiaga Uno sempat membawa uang karungan yang terdiri dari berbagai pecahan, dimana uang tersebut berasal dari sumbangat umat.