Network
PORTAL NGANJUK – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) hari ini memanggil Densus 88 Antiteror Polri.
Pemanggilan tersebut bertujuan untuk meminta keterangan terkait peristiwa penembakan tersangka kasus dugaan tindak pidana terorisme dokter Sunardi.
Sunardi meninggal dunia setelah peristiwa penembakan yang terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 9 Maret 2022 lalu.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Resmi Diperpanjang Sampai 21 Maret 2022, Berikut Daftar Lengkap Daerah dan Levelnya
"Densus hormat dan menghargai panggilan dari Komnas HAM, Densus 88 akan hadir dan datang ke panggilan terkait dengan tindakan penegakan hukum aparat Densus terhadap tersangka tindak pidana teroris SU (Sunardi)," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pada Senin, 14 Maret 2022.
Ramadhan mengungkapkan bahwa pihaknya dalam hal ini Densus 88 akan bekerjasama dengan memberikan penjelasan mengenai peristiwa penembakan tersebut kepada Komnas HAM.
Ramadhan pun juga mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan sejumlah bukti guna diserahkan kepada pihak Komnas HAM terkait kasus tersebut.
"Tentu apa yang dibutuhkan adalah bukti-bukti terkait dengan keterlibatan tersangka SU (Sunardi) sebagai anggota jaringan JI," ujarnya.
Selain bukti keterlibatan dokter Sunardi, Densus 88 juga akan memberikan rekaman CCTV dan bukti lain berupa keterangan saksi yang ada disekitar lokasi tersebut.
