Media Asing Sorot Jokowi dan Beri Peringatan Bisa Jatuh Akibat Kemarahan Rakyat: Isu Perpanjang Masa Jabatan?

- 27 Maret 2022, 12:33 WIB
Media Asing Sorot Jokowi dan Beri Peringatan Bisa Jatuh Akibat Kemarahan Rakyat: Isu Perpanjang Masa Jabatan?
Media Asing Sorot Jokowi dan Beri Peringatan Bisa Jatuh Akibat Kemarahan Rakyat: Isu Perpanjang Masa Jabatan? /Instagram/jokowi/


PORTAL NGANJUK –
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disorot media asing dan diberi peringatan terancam jatuh akibat kemarahan masyarakat.

Hal itu karena dari isu perpanjangan masa jabatan, maka tak heran Jokowi menjadi sorotan dari media asing.

Jokowi disorot oleh salah satu media berpengaruh dan prestisius, yaitu The Economist.

The Economist menerbitkan artikel menarik tentang masa depan politik Jokowi.

Baca Juga: Cek Kepribadianmu Berdasarkan Golongan Darah yang Kamu Miliki

Media asing bernama The Economist tersebut berbasis di London, Inggris yang menggambarkan Presiden Indonesia ke-7 itu saat ini tengah menghadapi risiko kembar.

"The economist, media sangat terpengaruh dan prestisius dan berbasis di London Inggris, menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik terkait masa depan politik Jokowi," ujar Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief, pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Arief menuturkan bahwa dalam artikel tersebut, Jokowi tengah berjuang menghadapi risiko kembar.

Risiko kembar atau Twin Risk itu terdiri dari risiko politik dan risiko ekonomi.

Baca Juga: LINK LENGKAP Nonton Leadale No Daichi Nite Episode 1 sampai 12 Gratis, Full HD dan Sub Indo

"Jokowi digambarkan oleh the economist saat ini sedang berjuang memperpanjang masa jabatannya," kata Arief.

"Dan dalam pengamatan the economist, Jokowi itu tengah menghadapi resiko politik dan ekonomi yang disebut media asing sebagai resiko kembar atau Twin Risk," ucapnya menambahkan.

Dirinya kemudian membeberkan dua jenis risiko politik yang disebutkan oleh media The Economist.

"Resiko politik berasal dari kalangan internal partai pendukungnya yang menolak amandemen konstitusi, memungkinkan dia untuk memperpanjang masa jabatannya," ungkapnya.

Sedangkan risiko ekonomi berasal dari polemik mengenai minyak goreng dan kenaikan berbagai harga komoditi.

Baca Juga: Hati-Hati! Menghapus Akun Media Sosial Ternyata Akibatnya Bisa Fatal, Berikut Penjelasan Kemenkominfo

"Sementara risiko ekonomi adalah krisis berupa kelangkaan minyak goreng, kenaikan berbagai komoditi, termasuk gedung yang dipicu oleh perang antara Rusia dengan Ukraina," ucap Arief.

Arief pun menyoroti bagaimana The Economist memberikan peringatan terhadap Jokowi.

Dalam artikelnya, media asing tersebut mengingatkan bahwa Jokowi dapat terancam dijatuhkan oleh rakyat yang memilihnya.

"Bila tidak hati-hati mengelolanya, the economist memperingatkan Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan atas dukungan dari masyarakat di kelompok populis maka ia juga bisa dijatuhkan karena kemarahan rakyat yang dulu mendukungnya," ujar Hersubeno Arief, sebagaimana dikutip  PORTAL NGANJUK dari Pikiran-Rakyat.com melalui kanal YouTube Hersubeno Point pada Minggu, 27 Maret 2022.***

Artikel ini sudah pernah tayang di Pikiran-Rakyat dengan judul:Media Asing Beri Peringatan: Jokowi Terancam Jatuh karena Kemarahan Rakyat

Editor: Alfan Amar Mujab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah