PORTAL NGANJUK – Baru-baru ini, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan terlibat perdebatan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Imbas dari perdebatan antara Luhut Panjaitan dengan Mahasiswa BEM UI, Roy Suryo berkomentar mengganti istilah ‘big data’ menjadi ‘big dusta’.
Diketahui bahwa isi perdebatan antara Menteri Luhut dengan BEM UI, mempersoalkan tentang big data yang menyangkut isu penundaan pemilu.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Luhut beberapa waktu lalu pernah mengklaim bahwa dirinya memiliki big data aspirasi rakyat.
Di dalam big data tersebut, Menteri Luhut mengatakan bahwa data dari aspirasi rakyat menunjukkan jika rakyat ingin pemilu ditunda.
Sontak, ketika Luhut menghadiri acara yang diselenggarakan di kampus UI, mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI tampak mendesak pernyataan yang telah disampaikan oleh Menko Marves tersebut.
BEM UI meminta pertanggungjawaban dari Luhut atas pernyataan yang telah disampaikan ke publik, bahwa big data menunjukkan rakyat ingin menunda pemilu.
Alih-alih menuruti mahasiswa, Menko Marves itu justru menolak permintaan tuntutan dari para mahasiswa.