Network
PORTAL NGANJUK – Kasus kematian dari Brigadir Yosua atau Brigadir J perlahan lahan mulai menemui titik terang.
Bharada E kini mau membuka suara dan mulai mengungkap tabir kebenarannya melalui kuasa hukumnya.
Muhammad Burhanuddin selaku pengacara dari Richard Elizer atau Bharada E mengungkapkan apabila tidak ada adegan baku tembak yang terjadi antara kliennya dan Brigadir J.
Perkembangan kasus tersebut selalu dinantikan oleh publik karena kasus tersebut sudah berlangsung sejak lama yakni 8 Juli 2022 hingga memasuki bulan Agustus 2022 ini kasus ini mulai menunjukkan titik terang.
Baca Juga: Camat Payakumbuh Dipecat Karena Menirukan Citayam Fashion Week, Begini Menurut MUI!
Sebelumnya diketahui bahwa Polisi menetapkan bahwa kasus yang terjadi adalah insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J.
Kejadian tersebut bermula setelah adanya dugaan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di kediamannya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Adapun dalam kasus ini polisi telah menetapkan Bharada E sebagai tersangka bersama dengan Brigadir Ricky Rizal atas kasus kematian Brigadir J.
Atas perbuatan yang telah dilakukan keduanya pun lalu dijerat dengan Pasal 338 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 56 KUHP.
Kemudian pada Pasal 340 subsider Pasal 380 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.
Hingga akhirnya Bharada E pun mengakui bahwa dalam insiden tersebut tidak ada adegan baku tembak dengan Brigadir J.
Baca Juga: Kontroversi Kemunculan Istri Ferdy Sambo, Mata Bengkak Hingga Diklam Putri Candrawati KW
Keterangan tersebut telah disampaikan oleh Burhanuddin berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kliennya di kepolisian.
Burhanuddin mengatakan jika menurutnya insiden baku tembak tersebut hanyalah alibi untuk mengaburkan peristiwa kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.
“Tidak ada memang, kalau informasi (Bharada E) tidak ada baku tembak. Itupun ada proyektil atau apa di lokasi katanya alibi,” ungkap Burhanuddin saat dikonfirmasi pada Senin 8 Agustus 2022, dikutip dari pikiran-rakyat.com.
Burhanuddin mengayakan jika alibi tersebut dibuat dengan sengaja menggunakan senjata dari Brigadir J yang kondisinya sudah tewas untuk ditembakkan ke dinding.
Hal tersebut akan terkesan terjadi aksi saling baku tembak antara keduanya.
“Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk ditembakkan ke kiri dan kanan itu, bukan saling baku tembak,” ucap Burhanuddin.***
