“Kalau pasien tidak ada komorbid, tidak ada immunocompromised dan tidak ada pemberat-pemberat yang lain, insyaallah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri,” kata Syahril.
Syahril sempat menyinggung mengenai laporan kasus cacar monyet di dunia yang jumlah pasien meninggalnya sangat kecil.
Gejala pertama orang yang terinfeksi monkeypox adalah demam, sakit kepala, nyeri pada bagian otot, serta sakit punggung selama lima hari.
Disamping itu juga muncul berupa ruam di bagian wajah, telapak tangan dan telapak kaki, serta diikuti oleh bintik-bintik, lesi, hingga akhirnya koreng.
Lebih jauh untuk ruang isolasi dari Covid-19 dan juga cacar monyet disebut-sebut berbeda.
“Ruang isolasi-nya itu berbeda, meskipun sama-sama ruang isolasi Covid itu dengan tekanan negatif, tapi kalau untuk cacar monyet tidak memerlukan ruang isolasi yang bertekanan negatif,” ujar Syahril menjelaskan.
Setelah diketahui bahwa terdapat kasus pertama cacar monyet di Indonesia, pemerintah hingga kini masih berupaya untuk menghentikan penyebaran cacar monyet di Indonesia.
WHO menilai resiko penyebaran cacar monyet tergolong moderat secara global dan semua kawasan, serta dapat dapat berpotensi terjadi dan menyebar ke beberapa negara lain.
Pemerintah mewaspadai pada bagian gerbang-gerbang masuk ke Indonesia terutama yang berasal dari pendatang yang tiba dari 89 negara yang diketahui telah melaporkan kasus cacar monyet sebelumnya.***