Presiden Jokowi Diminta Ambil Alih Kasus Pembunuhan Brigadir J, Amien Rais: Nggak Usah Pura-Pura Lagi

- 24 Agustus 2022, 16:48 WIB
Diolah dari ANTARA
Diolah dari ANTARA /

PORTAL NGANJUK - Tragedi berdarah yang menewaskan polisi muda Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Membuat publik semakin menyoroti kejanggalan misteri tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Kini Timsus Polri sudah mengungkap fakta-fakta baru dalam kasus kematian Brigadir J.

Menurut laporan awal polisi, awalnya Brigadir J dinyatakan tewas usai disebut baku tembak dengan Bharada E.

Baca Juga: Mahfud MD Sanggah Pernyataan DPR yang Tak Bisa Campuri Kasus Brigadir J: Suara Masyarakat Seharusnya...

Namun, pada akhirnya Ferdy Sambo telah mengaku bahwa baku tembak di rumah dinasnya hingga pelecehan yang telah dilakukan Brigadir J masuk dalam skenario buatannya.

Atas perbuatannya itu, Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dengan empat tersangka lainnya.

Dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi yang merupakan istri Ferdy Sambo pun ditetapkan tersangka baru.

Presiden Jokowi sekali lagi mengingatkan pada Kapolri yang di utus untuk mengungkap secara tuntas dan transparan kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Terkuak! Orang Kuat dan Berkuasa Dibelakang Ferdy Sambo Dibongkar Penasihat Kapolri Prof Muradi: Ada Nama...

“Ya, tanyakan ke Kapolri,” jawab Presiden Jokowi ketika mendapatkan pertanyaan mengenai kasus Irjen Ferdy Sambo di Istana Kepresidenan.

Hal itu ditekankan kembali kepada Kapolri beberapa kali setiap Presiden Jokowi mendapatkan pertanyaan mengenai kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: DPR Diduga Takut dengan Ferdy Sambo, Usai Sebut Tak Bisa Mengurus Kasus Brigadir J, Mahfud MD Singgung...

Tak hanya itu, Presiden Jokowi mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke Kapolri agar terus mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan.

“Saya sudah keseringan menyampaikan hal itu, tanyakan ke Kapolri, kan sudah jelas semuanya,” tegas Presiden Jokowi.

Akan tetapi, ditengah berjalannya kasus kematian Brigadir J yang belum selesai ini.

Masyarakat juga digegerkan dengan beredarnya, kekuasaan Ferdy Sambo dalam grafik 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303'.

Belum diketahui pasti siapa sosok identitas asli yang menyebar grafik 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303'.

Namun, pasca beredarnya grafik 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' tersebut tak sedikit membuat masyarakat jadi bertanya-tanya.

Baca Juga: Mahfud MD Sanggah Pernyataan DPR yang Tak Bisa Campuri Kasus Brigadir J: Suara Masyarakat Seharusnya...

Bahkan, Mahfud MD pun menanggapi terkait dengan sosok Ferdy Sambo.

"Bintang dua rasa Bintang lima," ucap Menko Polhukam Mahfud MD.

Selama ini publik menilai bahwa kuatnya kekuasaan Ferdy Sambo di Polri karena ada dukungan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Itu diduga karena alasan kedekatan dengan Listyo Sigit Prabowo yang memengaruhi pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Namun karena Timsus Polri resmi menetapkan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Kapolri pun sudah tak punya hubungan hierarki dengan Ferdy Sambo.

Kasus Brigadir J pun turut menyita perhatian Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais.

Ia tampaknya ikut gemas melihat alotnya penanganan kasus yang melibatkan Ferdy Sambo tersebut.

Baca Juga: Istri dari Ferdy Sambo Beri Pengakuan Brigadir J Masuk Ke dalam Kamar dan Lucuti Busananya hingga Lakukan...

Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut menilai kasus pembunuhan kali ini berbeda dengan kasus-kasus besar yang pernah terjadi sebelumnya.

Pasalnya, huru-hara beberapa kasus lain akan landai dan terlupakan dalam hitungan minggu, namun tidak dalam persoalan kasus Brigadir J ini.

Maka dari itu, Amien Rais meminta keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan kasus polisi tembak polisi tersebut.

Ia bahkan mendesak orang nomor satu di Indonesia tersebut untuk mengambil alih secara penuh penanganan kasus Brigadir J.

Amien pun berharap hal itu dilakukan agar semua dapat diselesaikan dengan baik.

"Ini tambah hari, tambah minggu itu makin dahsyat. Jadi menurut saya ini usulan saya, sebaiknya Pak Jokowi ambil alih sepenuhnya," ujar Amien Rais.

Baca Juga: Kuasa Hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak Beri Pengakuan Kondisi Keluarganya Sempat Dibakar Hidup-hidup...

"Jangan hanya titip Kapolri," tambah Amien Rais saat ditemui awak media usai upacara kemerdekaan RI ke-77 bersama Partai Ummat di Yogyakarta, Rabu, 17 Agustus 2022.

Bukan hanya Jokowi, Amien juga menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Kata Amien, Mahfud MD sebagai pihak, juga seharusnya ikut andil menangani kasus kematian Brigadir J.

"Jadi saya kira Pak Jokowi, Mahfud MD termasuk yang tahu semua, laporannya kan ke dia, kedua orang ini paling tidak. Jadi mereka nggak usah berpura-lagi gitu," tuturnya.

Selain itu, Amien ikut mengusulkan kepada Jokowi untuk merombak pimpinan yang ada di tubuh Polri.

Mengingat keterlibatan Irjen Ferdy Sambo yang juga sudah dijadikan tersangka dalam kasus ini.

"Nah kalau saya boleh usul Pak Jokowi tolong dibuat itu namanya 'turun mesin'.

Jadi pimpinan Polri itu turun mesin ganti yang sama sekali baru, yang memang cukup punya integritas, yang track recordnya tidak main mata dengan oligarki," kata Amien.

Baca Juga: Seusai Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Resmi jadi Tersangka, Sosok Aslinya Berhasil Dibocorkan ke Publik?

"Yang tidak menindas rakyat, yang tidak membesarkan konglomerat dan jadi alat dari oligarki. Itu tentu masih ada," jelasnya.

Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan bahwa tak akan mengatakan apa penyebab pembunuhan Brigadir J demi menjaga perasaan.

Komjen Pol Agus Andrianto juga mengatakan bahwa hal tersebut hanya akan menjadi konsumsi penyidik dan akan diungkap dipersidangan.

"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah (motif pembunuhan Brigadir J) jadi konsumsi penyidik," ujar Komjen Agus Andrianto.

Hal itu membuat publik bertanya-tanya apakah sebenarnya motif yang melatarbelakangi pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat.

Disamping itu, Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung mengenai motif pembunuhan Brigadir J yang dinilai hanya boleh didengar oleh orang dewasa saja karena mengandung unsur yang menjijikan dan sensitif.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Sosok Kakak Asuh yang Disebut Orang Kuat di Belakang Ferdy Sambo, Ternyata Begini Sosoknya

Sempat dikabarkan bahwa motif yang disebut sensitif mengacu pada hubungan sesama jenis atau LGBT, namun hal tersebut hingga saat ini terbukti.

Deolipa Yumara mantan kuasa hukum Bharada E kembali memberikan kode-kodenya yang terkenal sering diselipkan dibeberapa wawancaranya.

Saat wawacaranya dengan Uya Kuya, Deolipa sempat membahas mengenai aplikasi MiChat, gay, transgender, lesbian dan biseksual.

“MiChat,” jawab Deolipa Yumara ketika mendapatkan pertanyaan mengenai motif pembunuhan Brigadir J.

“Buka aja MiChat pasti dapet kode dari MiChat,” jelas Deolipa Yumara.

MiChat merupakan aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp yang berasal dari China.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap! Orang Dibelakang Ferdy Sambo, Sosoknya Lebih Ditakuti dan Berkuasa, Sosoknya Ternyata...

Akan tetapi dikalangan anak muda Indonesia MiChat sering kali dihubungkan dengan aplikasi pesan singkat untuk transaksi prostitusi online.

Selain itu Deolipa juga menyinggung mengenai kandidat Kapolri mendatang yang dikabarkan akan ditempati Irjen Ferdy Sambo setelah Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Deolipa Yumara mengatakan jangan sampai Kapolri yang akan datang merupakan pecinta sesama jenis dan terlibat dalam putaran judi yang diduga Irjen Ferdy Sambo terlibat didalamnya.

“Jangan sampai Kapolri masa mendatang LGBT dari pondasinya 303, gila kita satu negara, judi,” tegas Deolipa.***

Editor: Erfan Muchlisya Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah