PORTAL NGANJUK – Menanggapi soal kasus Brigadir J yang tak masih terus berlanjut, Ketua Civil Society Indonesia (CSI) Irma Hutabarat pun memilih angkat bicara soal hasil autopsi Brigadir J.
Menurut Irma Hutabarat, terlalu banyak keterangan palsu dari tim forensik yang tidak sejalan dengan tim penyidik mengenai kondisi jenazah Brigadir J.
Irma Hutabarat mendesak kepada tim forensik supaya terbuka mengenai hasil temuan saar dilakukan autopsi dari jenazah Brigadir J.
Menurutnya, tim forensik wajib memberikan pernyataan sedetail mungkin bukan setengah-setengah saja.
Irma menyebutkan mengenai waktu pertama kali saat jenazah yang diiahit itu bukanlah autopsi melainkan rehabilitasi.
“Pada waktu pertama kali jenazah dijahit-jahit itu bukan autopsi tapi rehabilitasi. Kalau autopsi itu berarti dari pertama ketahuan, pelurunya arah kemana, ada mesiunya atau tidak, luka-luka yang ada itu terjadi karena apa?,” kata Irma, dikutip dari Pikiran-rakyat.com.
Irma Hutabarat mengungkapkan apabila kondisi dari jenazah Brigadir J dinilai tidak sesuai dengan pernyataan setengah-setengah yang dilakukan tim forensik.