Isu Ketidakharmonisan Jenderal Andika Perkasa Dengan KSAD Dudung, Di Hujani Interupsi Anggota DPR

- 6 September 2022, 12:04 WIB
Isu Ketidakharmonisan Jenderal Andika Perkasa Dengan KSAD Dudung, Di Hujani Interupsi Anggota DPR
Isu Ketidakharmonisan Jenderal Andika Perkasa Dengan KSAD Dudung, Di Hujani Interupsi Anggota DPR /foto Humas TNI edit Teras Gorontalo/

PORTAL NGANJUK – Baru-baru ini beredar isu kabar ketidakharmonisan hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Isu tersebut mencuat ketika rapat di gedung DPR RI, Isu tersebut mendapat sorotan tajam dari Komisi I DPR RI.

Diawali dengan berbagai interupsi dari para anggota Komisi I DPR RI, rapat dilaksanakan di ruang Komisi I DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin 5 September 2022. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR yakni Meutya Hafid.

Baca Juga: Link Nonton dan Download Overlord Season 4 Episode 10 Sub Indo, Bukan dari Situs Otakudesu atau Oploverz

KSAL Yudo Margono dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga ikut hadir dalam rapat. Sementara itu, Menteri Pertahanan yakni Prabowo Subianto diwakili oleh M Herindra sedangkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman diwakili oleh Wakasad Letjen Agus Subiyanto.

Ketidakhadiran Prabowo Subianto dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman diketahui bahwa Prabowo sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor. sedangkan Dudung diketahui sedang melaksanakan kunjungan ke wilayah Kodam II Sriwijaya untuk melaksanakan pemeriksaan kesiapan operasi Satgas Yonif.

Yan Permenas Mandenas selaku Anggota Komisi l DPR F-Gerindra berikan interupsi mengenai absennya Dudung pada rapat Komisi I DPR ini. Yan Permenas berharap Dudung hadir ketika rapat membahas anggaran dengan Komisi I DPR.

Baca Juga: Polisi Bongkar Penyelundupan BBM yang Rugikan Negara Rp 11 Miliar, Pelaku Terancam Hukuman …

"Pada pagi hari ini khusus untuk Kepala Staf AD saya pikir sudah berapa kali tidak hadir untuk mengikuti rapat komisi dan kali ini kita rapat membahas RKA, jadi harus dibedakan mana rapat yang menjadi prioritas dengan rutinitas yang penting di Mabes AD, sehingga rapat-rapat begini tidak setiap saat kita lakukan, jadi saya berharap Kepala Staf AD harus hadir di sini," kata Yan Permenas Mandenas.

Sementara itu, Helmy Faishal Zaini sebagai anggota Komisi I DPR F-PKB mengatakan kehadiran Dudung dianggap penting pada rapat kali ini. Karena jika Dudung hadir diharapkan bisa menepis isu ketidakharmonisan hubungannya dengan Panglima TNI Andika Perkasa.

"Bahwa dalam kaitan penyampaian penting sekali pendapat yang bersangkutan untuk hadir dalam kaitan ini Panglima sudah hadir dan kita harapkan Pak KSAD bisa hadir sekaligus untuk menepis di sosial media di berbagai macam kita itu ada informasi yang tidak enak bahwa ada hubungan yang kurang harmonis antara Panglima dengan KSAD," terang Faishal.

"Saya kira ini harus kita clear-kan mengingat kita ini membutuhkan persatuan menghadapi situasi politik yang kita semua ketahui ada masalah di Papua yang memerlukan kebersatuan kita," imbuhnya.

Effendi Simbolon selaku Anggota Komisi I DPR RI F-PDIP juga menyoroti kabar isu ketidakharmonisan hubungan Jenderal Andika dengan Jenderal Dudung. Effendi menyebutkan isu itu muncul disebabkan anak Dudung gagal saat mengikuti seleksi Akademi Militer (Akmil).

"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?" kata Effendi.

Effendi menyampaikan seluruh pihak harus mematuhi ketentuan yang telah berlaku, termasuk dengan seleksi Akmil.

 "Kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak," kata Effendi.

Effendi Simbolon juga mengatakan bahwa isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dengan KSAD Dudung telah menjadi rahasia umum. Lantaran keduanya dinilai sering tidak muncul bersama saat dalam sejumlah momen acara TNI.

"Ini semua menjadi rahasia umum, Pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ," ucap Effendi.

Effendi Simbolon menyarankan Panglima TNI Jenderal Andika dapat memberi penjelasan mengenai hubungannya dengan Dudung saat diberi kesempatan di dalam rapat nanti. Effendi Simbolon singgung terkait ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung. Menurutnya, hubungan antara senior dengan junior di TNI bisa terganggu.

"Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, Pak. Dengan segala hormat saya, Pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata Effendi.

Effendi yang juga sebagai politikus PDIP itu mengaku dirinya sebagai "anak kolong", menilai Panglima TNI Jenderal Andika memang memiliki pribadi yang tegas dan patuh. Effendi juga mengungkit sindiran orang terkait Jenderal Andika yang terlalu ikut mengurusi hal-hal kecil.

"Orang bilang ngapain sih Panglima urusin yang tetek bengek begini. Tapi saya tahu Anda orang perfeksionis. Tapi sayangnya punishment di Anda kurang. Kalau saya seperti itu, take it or leave it, dia apa saya, Pak, saya lapor presiden. Biar aja gemuruh republik ini. Ngapain, Pak, kita sandang-sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan," ujarnya.

Kemudian Jenderal Andika Perkasa angkat bicara mengenai isu ketidakharmonisan hubungannya dengan Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Andika juga mengklarifikasi terkait masalah anak Dudung yang gagal masuk Akmil.

Jawaban tersebut disampaikan Jenderal Andika setelah rapat Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 5 September selesai. Andika menjawab pertanyaan awak media. Dimana Rapat yang sebelumnya terbuka dinyatakan tertutup ketika pendalaman.

"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi," tutur Jenderal Andika.

Jenderal Andika mengaku tidak memiliki masalah dengan Jenderal Dudung. Dirinya menegaskan jika kerjanya sebagai Panglima TNI sudah sesuai dengan tugas dan aturan main.

"Jadi nggak ada yang berbeda, dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," tegas Jenderal Andika.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah