PORTAL NGANJUK – Wakil Ketua MPR RI menolak tegas upaya pembubaran Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor karena peristiwa meninggalnya santri beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah mengatakan sangat disayangkan insiden yang menimpa santri tersebut, tetapi mengusulkan ponpes Gontor untuk dibubarkan harus dipikirkan terlebih dahulu.
“Kekerasan pada santri yang berujung pada kematian tentu sangat disayangkan, tapi mengusulkan Gontor sebagai institusi pendidikan Islam berbasis asrama dibubarkan atau izin operasionalnya dicabut, hemat saya itu pikiran terburu-buru,” kata Ahmad Basarah dilansir Portal-Nganjuk.com dari Antara.
Baca Juga: Inalillahi, Pencipta Lagu Daerah Apuse Meninggal Hari Ini
Dia lalu menganalogikan apabila kekerasan juga terjadi di Akademi Kepolisian, Militer, atau lembaga pendidikan berbasis asrama lainnya, maka izin operasional institusi pendidikan tersebut tidak lantas dicabut.
Beberapa waktu lalu, ramai diberitakan tentang tindak kekerasan antar santri yang terjadi di ponpes Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut mengakibatkan seorang santri bernama AM yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan kehilangan nyawanya karena dianiaya oleh dua seniornya di Ponpes Gontor.
Bersama dengan dua rekannya, AM mendapat hukuman dari seniornya karena tidak bisa mengembalikan peralatan perkemahan.