Di area Stadion Kanjuruhan terlihat banyak petugas yang masih berjaga, baik di dalam maupun di luar tempat kejadian perkara (TKP), meskipun saat ini kondisi stadion telah kosong.
Bukan sekedar kerugian dari aparat hukum, kondisi Stadion Kanjuruhan mengalami berbagai kerusakan akibat aksi ricuh serta anarkis dari suporter.
Kerusakan yang dialami memuat pintu stadion, kursi, serta aksi pembakaran terhadap papan reklame terjadi.
Pertandingan awalnya berjalan normal, namun menjelang babak kedua usai suporter Aremania tidak terima klub andalannya kalah dari Persebaya.
Lama kala itu menyisakan kekalahan Arema FC 2-3, ini alasan yang menyulut api kemarahan dari pendukungnya.
Banyak kejadian tidak terduga terjadi, banyak suporter yang mengalami luka-luka imbas aksi anarkis dari suporter.
Tidak tinggal diam, pihak berwenang yang berjaga lantas melerai kericuhan dengan menembakkan banyak gas air mata.
Mungkin karena kurang perhitungan, aparat juga melempar gas air mata ke daerah tribun yang membludak penonton.
Kondisi sudah berdesakan, sesak, sulit bergerak, kini ditambah dengan gas air mata membuat penonton sulit untuk menentukan arah pandang.