Network
Selain itu, menurutnya peradaban yang dibangun harus pula dilandaskan pada dimensi ketuhanan (rabbâniyyah, teosentris) dan juga dimensi kemanusiaan (insâniyyah, antroposentris).
Sehingga masyarakat harus mampu memposisikan diri sebagai wakil Allah dalam menjalankan kehidupan di bumi.
Lebih jauh, Wapres Maruf Amin juga meminta masyarakat untuk dapat merawat persatuan dan keutuhan bangsa, karena memiliki acuan pedoman yang sama dari Allah SWT.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Apresiasi Kemenangan Timnas Sepak Bola Indonesia di SEA Games 2023
“Antarmanusia sebagai sesama “wakil Allah” harus saling menguatkan satu sama lain (tasanud), bukan saling bermusuhan (ta’anud), karena pada hakikatnya yang memberi mandat adalah sama, yaitu Allah SWT,” kata Wapres mengingatkan.
“Harus saling menjaga jangan sampai terjadi kegaduhan, karena manusia ini berada di satu bumi yang sama (fii ardhin wahidin),” tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres Maruf Amin berharap, melalui Konferensi Internasional yang digagas oleh MUI ini, dapat meningkatkan perdamaian dan memperkuat posisi umat Islam di tingkat global.
“Saya berharap Konferensi Internasional ini dapat melahirkan kesepakatan dan rekomendasi yang akan semakin meneguhkan posisi umat Islam dalam kancah internasional, demi terwujudnya perdamaian dan tegaknya muruah kemanusiaan,” pungkas Wapres dilansir wapres.go.id (22/05/2023).
Sebelumnya, Ketua Komite Pelaksana Konferensi Internasional Safira Machrusah mengungkapkan, MUI berkomitmen penuh bersama pemerintah untuk dapat menjadi wadah aspirasi umat Islam, khususnya dalam mendukung pembangunan peradaban yang lebih maju.
