Network
PORTAL NGANJUK – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus merambah sektor digital, salah satunya melalui pembayaran non-tunai.
"Penerapan digitalisasi UMKM berbasis aplikasi dan pembayaran cashless akan membantu pedagang menjangkau konsumen yang lebih luas. Kalau bisa sebanyak mungkin perusahaan rintisan membantu UMKM," ungkap Teten Masduki.
Menteri Teten Masduki menyampaikan bahwa UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. UMKM menyumbang sekitar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan 99% dari lapangan kerja di Indonesia. Namun UMKM juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat dari perusahaan besar.
Salah satu cara bagi UMKM untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan memasuki sektor digitalisasi. Digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saingnya.
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh UMKM dengan memasuki sektor digitalisasi:
- Meningkatkan efisiensi: Digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya dengan berbagai cara, seperti otomatisasi proses bisnis, penggunaan cloud computing, dan analitik data besar.
- Meningkatkan efektivitas: Digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualannya dengan berbagai cara, seperti menggunakan media sosial, e-commerce, dan mobile marketing.
- Meningkatkan daya saing: Digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan daya saingnya dengan perusahaan besar dengan berbagai cara, seperti menawarkan produk dan layanan yang lebih inovatif, harga yang lebih kompetitif, dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Meskipun ada banyak manfaat yang dapat diperoleh UMKM dengan merambah sektor digital, ada juga beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti:
- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan digital: Banyak UMKM yang masih belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menggunakan platform digital. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi UMKM untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh sektor digital.
- Biaya yang tinggi: Menjalankan bisnis secara digital dapat membutuhkan biaya yang tinggi, seperti biaya untuk membeli perangkat, menyewa server, dan membayar biaya internet. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi UMKM yang memiliki modal yang terbatas.
- Persaingan yang ketat: Sektor digital sangat kompetitif. UMKM perlu bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang lebih besar. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi UMKM untuk bertahan di pasar.
Terlepas dari tantangan yang ada, merambah sektor digital adalah langkah yang penting bagi UMKM untuk meningkatkan daya saingnya di pasar.
Dengan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh sektor digital, UMKM dapat meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan meningkatkan efisiensi. Hal ini akan dapat membantu UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.***
