Network
PortalNganjuk.Com - Selamat Ginting, seorang pengamat komunikasi dari Universitas Nasional (Unas), mengingatkan kembali akan potensi bahaya polarisasi masyarakat yang mungkin terjadi dalam Pemilu 2024.
"Diharapkan agar tidak menyentuh wilayah yang sensitif pada tahun politik ini, karena kita telah mengalami polarisasi sejak tahun 2014. Dan itu adalah kenyataan yang nyata," ujar Ginting dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu 10 Desember 2023.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan Ginting terhadap dugaan kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Anies Baswedan di Lampung.
Komika Lampung, Aulia Rakhman, yang tampil dalam acara tersebut dituduh melakukan penghinaan terhadap Rasulullah SAW.
Menurut Ginting, potensi bahaya polarisasi masyarakat akibat isu-isu sensitif sudah terjadi pada kasus Ahok selama Pilkada DKI Jakarta. Selain itu, polarisasi tersebut juga terus berlanjut pada Pemilu 2019.
"Peristiwa-peristiwa tersebut seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga," tambahnya.
Ginting menilai bahwa upaya penanggulangan polarisasi masyarakat telah dilakukan oleh Prabowo Subianto dengan bergabung ke dalam kabinet Jokowi.
"Kehadiran Prabowo seharusnya bertujuan untuk meminimalisasi polarisasi di masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan agar tidak memperlebar kesenjangan di tahun politik ini, yang nantinya dapat berdampak kontraproduktif," tegasnya.
Ginting juga mengajak partai politik untuk memberikan peringatan kepada para penghibur acara dan aktor agar tidak menyentuh ranah-ranah yang sensitif.
