Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Menjadi Level IV (AWAS)

Portalnganjuk.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak Selasa 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA.

Kenaikan status tersebut berdasarkan hasil pemantauan PVMBG yang menunjukkan bahwa aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki terus meningkat. Teramati sinar api di kawah utama dan lontaran lava pijar dengan tinggi mencapai 1.500 meter dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung api Lewotobi Laki-laki dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer pada arah barat laut-utara.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki.

Gunung api Lewotobi Laki-laki

Gunung api Lewotobi Laki-laki merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung api ini memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut.

Gunung api Lewotobi Laki-laki terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan. Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan puncak tertinggi dan yang paling aktif. Gunung api ini terakhir kali meletus pada tahun 2002.

Sebelumnya, pada tanggal 1 Januari 2024, status Gunung api Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Kenaikan status tersebut berdasarkan hasil pemantauan PVMBG yang menunjukkan bahwa aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki terus meningkat. Teramati sinar api di kawah utama dan lontaran lava pijar dengan tinggi mencapai 1.500 meter dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung api Lewotobi Laki-laki dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer pada arah barat laut-utara.***