3. Status Keperawanan Bisa Diperiksakan ke Dokter
Kabanyakan masyarakat masih berkeyakinan bahwa status keperawanan seorang wanita dapat diperiksakan ke dokter atau ginekolog.
Bahkan beberapa wanita di Indonesia yang ingin menjadi seorang abdi negara maupun yang ingin bersekolah di sekolah tertentu harus melakukan hal tersebut agar bisa lolos tes kesehatan.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada pemeriksaan fisik yang dapat menentukan status keperawanan seorang wanita hanya dengan memeriksa selaput daranya.
PENDAPAT AHLI
Dikutip dari Science Norway, seorang peneliti ginekologi dari Norwegian University of Science and Technology, Risa Lonne-Hoffman menyebutkan, bahwa selaput dara secara budaya telah memunculkan berbagai masalah bagi wanita.
Risa menjelaskan, terdapat banyak studi yang menunjukkan bahwa banyak wanita yang tidak mengeluarkan darah saat pertama kali melakukan hubungan seksual.
“Perempuan yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual sering tidak mengeluarkan darah dari selaput dara, karena hampir tidak ada pembuluh darah,” tuturnya.
“Namun, robekan dapat terjadi di tempat lain di kemaluan, terutama jika hubungan seksualnya kasar,” sambungnya menjelaskan.
Menurutnya, selaput dara bisa saja mengalami robek atau kerusakan karena aktivitas lain, seperti olahraga dan kegiatan lainnya.