Ki Hadjar Dewantara merupakan sosok beruntung dari keluarga kaya. Namun ia dikenal sebagai sosok yang berani menyuarakan pendapatnya perihal kebijakan pendidikan dari Pemerintahan Hindia Belanda.
Semasa hidup Ki Hadjar Dewantara, pendidikan hanya diperbolehkan untuk anak-anak kelahiran Belanda atau dari kalangan orang kaya di Indonesia.
Kritik-kritik yang sempat disampaikan Ki Hadjar Dewantara, menyebabkan beliau diasingkan ke Negara Belanda. Tidak sendirian, saat itu Ki Hadjar Dewantara juga ditemani 2 sahabatnya yaitu, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, dan mereka bertiga pun dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.
Setelah mereka berhasil kembali ke Tanah Air tercinta, Ki Hadjar Dewantara menyempatkan untuk membangun sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa.
Ki Hadjar Dewantara juga pernah diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia pertama karena banyak kontribusinya di dunia pendidikan untuk pendidik di Indonesia saat itu.
Atas jasanya di dunia pendidikan, Ki Hadjar Dewantara kemudian diberi julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Dan tanggal lahirnya pun dijadikan sebagai Hari Peringatan Pendidikan Nasional hingga saat ini.***