PORTAL NGANJUK – Alami kebutaan di kedua sisi matanya, nenek ini tinggal di sebuah gubuk kecil diatas aliran air di Grobogan Jawa Tengah.
Nenek yang bernama Surati tersebut hidup sebatang kara, karena kebutaan yang dialaminya ia hanya bisa pasrah.
Lebih lanjut, karena jauh dari sanak keluarga dan hidup sendirian nenek tersebut sudah berpasrah diri dan menyiapkan batu nisan yang berada didekat tempat tidurnya.
“Nisan itu nanti jika saya mati kelak, ya gimana lagi sudah pasrah dengan keadaan, rumah saya dulu terbakar, semua dokumen terbakar,” ujar Surati dikutip Portal Nganjuk dari YouTube Polisi Beraksi pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Baca Juga: Bayi Berumur 7 Bulan Asal Nganjuk Alami Jantung Bocor, Sedang Butuh Bantuan Pengobatan
Surati juga mengatakan bahwa ia memiliki 3 orang anak, namun semuanya juga dalam kondisi perekonomian yang tidak baik.
Ia lebih memilih tinggal sendiri karena tidak ingin merepotkan ketiga anaknya dan juga sama pas-pasan, ketiga anaknya kini berada diluar kota.
“Semua sudah sirna buku tabungan, semua dokumen termasuk suami, ya walaupun hidup apa adanya yang penting anak-anak saya lancar rejekinya,” kata Surati.
Ia juga bercerita bahwa anak bungsunya ada di Kota Semarang yang setiap pekan pulang dan tidur di gubuknya.
Surati juga pernah di sewakan rumah kos untuk tempat tinggal oleh anak-anaknya namun itu tidak berlangsung lama.
“Kalau kos saya tidak bisa beli makan dan lapar. Nah untuk hidup di gubuk ini ada banyak tetangga yang ramah, suka membantu. Ya bersyukur lah,” tambah Surati.
Kapolsek Gubug AKP Pudji Hari mengatakan memang benar atas nama nenek Surati tinggal sendirian di gubug kecil diatas aliran air di Grobogan.
Ia bersama staff sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu nenek Surati agar lebih layak.
“Kami bersama jajaran Polsek Gubug sudah melakukan iuran, kami belikan kasur dan bantal untuk nenek Surati,” kata AKP Pudji Hari.
Baca Juga: Rangga Sasana Eks Sunda Empire DM Instagram Vladimir Putin, Ambisi Untuk Hentikan Perang Dunia Ke 3?
Pudji Hari juga mengatakan akan ada bantuan lain seperti pemberian makan setiap hari untuk meringankan beban nenek Surati.
“Untuk makan kami minta semua jajaran berkoordinasi setiap hari memberikan makan pada nenek Surati,” ungkap Pudji.
Tindakan Polsek Gubug tersudah benar dilakukan, namun tidak menutup kemungkinan nenek Surati masih kekurangan dan masih berharap ada bantuan dari orang yang dermawan.***