PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu lalu Polda Jatim telah menangkap dan mengamankan 4 tersangka kasus suap dan pengaturan skor di Liga 3 Jawa Timur.
Bahkan pihak Polda Jatim juga telah mengungkap peran dari masing-masing tersangka kasus suap dan pengaturan skor Liga 3 Jawa Timur tersebut.
Kali ini ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur Ahmad Riyadh menantang tersangka Bambang Suryo untuk mengungkap nama lain yang terlibat dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, Bambang Suryo menyatakan akan membuka beberapa nama yang turut terlibat dalam kasus suap dan pengaturan skor di Liga 3 Jawa Timur itu.
Baca Juga: Ketum PSSI Kecewa dengan Kinerja Wasit Liga 3: Kalau Gak Bisa, Tak Usah Jadi Wasit
Nama-nama tersebut, menurutnya berasal dari berbagai pihak yang ada di dalam federasi, klub dan pihak lain.
“Justru kami dari PSSI sangat menunggu itu harus dibuka. Kalau kita memberantas di ujungnya saja, kita rugi,” kata Riyadh, dikutip PORTAL NGANJUK dari ANTARA Jatim.
“Kita harus (berantas) sampai ke akar-akarnya. Siapapun di dalam PSSI akan kami ungkap,” sambungnya menegaskan.
Riyadh juga mengatakan bahwa Polda Metro Jaya sebelumnya pernah menangkap beberapa tokoh PSSI yang terlibat dalam kasus pengaturan skor.
“Dulu dari Polda Metro Jaya ada tokoh-tokoh dari Exco PSSI yang ditangkap. Kita pingin di Jatim, kira-kira yang dia (Bambang Suryo) lontarkan hanya fitnah atau memang ada benar,” tuturnya.
“Sangat bersyukur kita diungkap semuanya untuk membangun sepak bola yang bersih,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyatakan apresiasinya kepada Polda Jatim yang telah menahan dan menentapkan beberapa tersangka atas kasus suap dan pengaturan skor ini.
Riyadh menilai bahwa hal tersebut dapat menjadi sebuah syok terapi dan sangat membantu PSSI.
“Maka dengan seperti ini, akan membuat efek jera, dan ini adalah bukti polisi mampu untuk menjangkau sampai di dalam mafia olahraga,” ucapnya.
Di sisi lain, Bambang Suryo menyatakan akan membongkar beberapa pihak lain yang juga turut terlibat dalam kasus ini.
Akan tetapi, ia meminta agar semua bersabar dan menunggu proses penyidikan tuntas.
“Nanti-nanti, proses penyidikan semuanya. Nanti lihat saja. Nama-nama masih ada di kantongku,” ungkapnya.***