PORTAL NGANJUK – Kasus seorang ibu di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes yang tega aniaya anak kandungnya viral belakangan ini.
Pelaku inisial KU (35) tega aniaya 3 anak kandungnya sendiri hingga 1 diantaranya harus meninggal dunia.
Smentara, dua anak lainnya masih dalam perawtan intensif di rumah sakit.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu, 20 Maret 2022 pagi.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, KU mengaku melakukan hal tersebut karena tidak ingin anak-anaknya mengalami penderitaan seperti yang dialaminya.
Saat ini KU tengan dirawat di RSUD Soeselo, Slawi dalam tahapan pemeriksaan kejiwaan dan pemulihan psikologinya.
KU ditangani oleh dokter spesialis kejiwaan dan direncanakan akan menjalani 3 tahapan tes.
Sementara itu, 2 anak KU yaitu KS (10) dan E (5) masih dirawat intensif di RS Prof Dr Margono, Banyumas, dengan kondisi yang semakin membaik.
Suami KU juga turut mendampingi kedua anaknya selama dirawat.
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Ibu Gorok Anak di Brebes, Biar Tidak Dibunuh Bapak Suaminya?
Kondisi kedua anak yang dalam perawatan saat ini semakin membaik dan bisa diajak berkomunikasi.
Hal ini diungkap oleh paman tersangka, Slamet, usai menjenguk KS dan E di rumah sakit, Selasa 22 Maret 2022.
"Alhamdulilah, kondisi keduanya semakin membaik, sudah bisa berkomunikasi. Ayahnya yang nunggu sekarang di Rumah Sakit," ungkap Slamet, sebagaimana dilansir Portal Nganjuk dari Kabar Tegal dalam artikel “KLARIFIKASI: Sempat Dikabarkan Meninggal, Kondisi Dua Anak yang Dianiaya Ibunya di Tonjong Mulai Membaik”.
Baca Juga: FAKTA BARU! Ibu di Brebes Tega Bunuh Anaknya, Polisi: Pelaku Mengaku Ada Bisikan Gaib
Ditambahkan Slamet, setelah membaik nantinya kedua anak KU untuk sementara waktu akan menjalani serangkaian pemulihan mental di rumah singgah yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Brebes.
"Mungkin minggu depan, kalau sudah diperbolehkan pulang nantinya untuk sementara waktu tinggal di rumah singgah. Kami keluarga mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar kondisi anak-anak ini bisa pulih kembali," pungkas Slamet.***(Lazarus Sandya Wella/Kabar Tegal)