Jelang Kurban, Mentan Siapkan Vaksin untuk Hewan Ternak di Jatim yang Terjangkit PMK 

13 Mei 2022, 13:45 WIB
Hewan qurban. /Tangkapan layar Instagram.com/@qurbanyuk.id

PORTAL NGANJUK – Terhitung kurang dari dua bulan lagi, para peternak hewan di Jawa Timur Dibuat resah dengan adanya wabah PMK.  

Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan wabah yang menjangkit hewan ternak berkaki empat menimbulkan kekhawatiran.

Pasalnya, wabah menyebar jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H yang mana para peternak sudah mempersiapkan hewan kurban jauh hari sebelumnya.

Diantaranya Sapi dan Kambing. Kedua hewan tersebut sangat identik dengan perayaan Idul Adha.

Baca Juga: Link Live Streaming Thomas Cup 2022, Nonton Pertandingan Antara Indonesia vs Jepang

Setidaknya terdapat empat wilayah di Jatim yang dinyatakan terpapar wabah PMK, yaitu Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto.

Dari empat wilayah tersebut ditemukan sebanyak 1285 ekor Sapi dan Kambing, yang berindikasi tertular wabah PMK.

Gejala yang ditimbulkan seperti demam, mulut mengeluarkan lendir, dan luka pada kaki yang berujung pada lepasnya kuku.

Wabah diduga berasal dari kambing atau domba yang diimpor secara ilegal dari negara yang belum bebas PMK.

Terkait wabah ini, Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian memberi perhatian khusus guna menangani hal tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Thomas Cup 2022, Nonton Pertandingan Antara Indonesia vs Jepang

Diketahui pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) merencanakan tindakan lebih lanjut.

Mentan juga mengajak pemangku kebijakan terkait untuk menentukan langkah penanganan yang cepat dan tepat.

"Ini sebenarnya juga masih dalam penelitian laboratorium secara maksimal, kalau dia PMK itu PMK pada level berapa, lalu jenisnya seperti apa," ujar Mentan,

Mentan menjelaskan, kini produksi vaksin sedang di uji laboratorium di Pusat Veterenir Farma (Pusvetma) Surabaya.

Lembaga tersebut dulu juga melakukan penanganan serupa dalam kasus flu burung serta flu babi di Indonesia.

Kota Surabaya yang kebetulan terletak di antara empat wilayah terjangkit PMK, sedang berupaya menghindari wabah dengan berbagai pencegahan.

Hal itu dilakukan agar PMK tidak semakin menyebar. Mengingat persiapan hewan kurban yang berkualitas tidak boleh terganggu. 

 Baca Juga: Puluhan Petani di Mukomuko Ditangkap Polisi, Forum Kades: Belum Jelas Kronologis Dasar Penangkapannya

Langakah pencegahan termasuk pengetatan penerimaan hewan ternak sapi yang akan masuk ke  Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan.

Fajar Arifianto Isnugroho Dirut, juga mengatakan bahwa pihaknya akan memeriksa semua sapi yang masuk ke PD RPH.

"Jadi sejak hari jumat beredar kabar tentang adanya wabah PMK itu, kami segera berkoordinasi sejak hari Minggu malam guna melakukan pengetatan. Semua sapi yang masuk kita periksa," ucap Fajar Arifianto Isnugroho,

Fajar menegaskan, tim dokter akan melakukan pemeriksaan secara ketat dan berkala guna mendapatkan sapi yang sehat.

Diberlakukan juga pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), hingga proses screening sebelum sapi diistirahatkan dan dipotong.

Sambil menunggu hasil uji lab vaksin PMK, sementara diberlakukan kebijakan yang di rasa tepat.

Dengan cara karantina hewan ternak berkaki empat, serta mensterilkan pasar hewan di empat wilayah yang sudah terjangkit PMK.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Tags

Terkini

Terpopuler