Berpotensi Tsunami? Terjadi Gempa di Wilayah Pangandaran, Bandung Ikut Merasakan Dampaknya

17 Juli 2022, 12:42 WIB
Berpotensi Tsunami? Terjadi Gempa di Wilayah Pangandaran, Bandung Ikut Merasakan Dampaknya /Dok BMKG/Pikiran Rakyat

PORTAL NGANJUK – Gempa sempat mengguncang dan mengejutkan warga yang tinggal di Pangandaran, Jawa Barat Sabtu, 16 Juli 2022 malam hari.

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang menimpa Pangandaran terjadi sekitar pukul 22.10 WIB.

Gempa tidak hanya dirasakan warga Pangandaran, di daerah Soreang, Kabupaten Bandung ikut terguncang akibat gempa yang terjadi.

Baca Juga: Banjir Bandang Surut, Warga Dihebohkan Penemuan Ikan Raksasa, Ikan Asal Amazon Nyasar ke Garut?

Lantas benarkan akibat gempa Pangandaran sampai bisa timbulkan tsunami?

Wilayah Jawa Barat (Jabar) masih menjadi sorotan publik karena berbagai bencana telah dialami.

Sehari sebelumnya, Jumat, 15 Juli 2022 saat malam hari, Garut berduka karena diterjang banjir bandang.

Kecamatan Tarogong Kidul hingga Kecamatan Garut Kota menjadi wilayah yang terkena dampak.

Baca Juga: Link Serta Cara Tes Sisa Umur Seseorang, Death Date Bisa Cek Detail Kapan Meninggal hingga Penyebabnya

Dari unggahan akun Twitter @infojawabarat, banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Garut, hingga 2 sungai tidak kuasa membendung volume air.

Sungai Cimanuk serta Sungai Cimaragas yang ada di Garut meluap, airnya tumpah ke pemukiman warga.

Kabar terbaru banjir bandang telah surut, masih menyisakan tanah lumpur yang berada di area jalan hingga rumah penduduk.

Tragedi ini belum usai, kini Jabar kembali dihebohkan dengan kemunculan gempa di Pangandaran.

Baca Juga: Viral! Website Death Date Bisa Nebak Sisa Umur Seseorang, Bisa Cek Detail Tahun, Bulan, hingga Hari Kematian

Dari laporan BMKG berada pada titik koordinat 8.27 Lintang Selatan, 107.89 Bujur Timur, pusatnya berada 84 km Barat Daya Pangandaran.

“#Gempa Mag: 4.9, 16 Juli 22 22:05:15 WIB, Lok:8.17 LS, 107.89 BT (pusat gempa berada di laut 84 km Barat Daya Pangandaran), Kedalaman: 28 km dirasakan (MMI) IV Ciamis, III Pangandaran, III Garut, III Tasikmalaya #BMKG” unggahan Twitter BMKG.

Dikaitkan dengan data BMKG, tidak akan ada gelombang besar (tsunami) yang terjadi di Pangandaran.

BMKG hanya memberikan sebuah gambaran persebaran dampak gempa.

Dikategorikan dari level biasa, waspada hingga masuk zona merah.

Baca Juga: Awas Mendadak Kaya! Tanaman Mengandung Emas Ada di Sekitar Kita, Banyak Yang Tidak Tau!

Tidak hanya Pangandaran, gempa terasa bahkan sampai ke sebagian wilayah di Bandung.

Untungnya Bandung tidak mengalami dampak yang signifikan, hanya rasa khawatir yang sempat dirasakan sesaat setelah gempa muncul.

Netizen ikut berkomentar soal gempa yang terjadi di Pangandaran.

“Kejadian 22.05. Info baru muncul 22.40” komentar netizen.

“Yang pada bilang telat, ini bukan telat, tapi emang kayak gitu BMKG. Kalau gempa M5+ bakalann cepet. Tapi kalau M<5 bakalan lama, tapi udah dilengkapi data wilayah yang merasakannya” komentar netizen lain.

“Aku orang Pangandaran, kerasa banget ini tangan masih gemetaran… pas banget mau tidur” komentar netizen sekaligus warga Pangandaran.

Dari komentar netizen, BMKG harus memberikan informasi lebih detail serta mudah dipahami kalangan umum.

Sebagian netizen masih belum paham informasi gempa yang terjadi di Pangandaran.

Ini menjadi pekerjaan ekstra untuk BMKG, mungkin perlu adanya sosialisasi atau pemahaman terkait informasi yang diberikan.

Pada wilayah yang berpotensi mengalami bencana seperti gempa, tsunami, banjir, dan longsor harus ada pemahaman kepada masyarakat.

“Pusatnya di Pangandaran tapi kok perceived shakingnya yang Ciamis di kategori IV (light) ya? Sedangkan Pangandarannya III (weak). Yang paham mohon penjelasannya” komentar netizen bingung.

Demikian informasi mengenai gempa yang terjadi di Pangandaran.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Tags

Terkini

Terpopuler