PORTAL NGANJUK - Kebakaran kembali melanda salah satu pasar di Kabupaten Tasikmalaya.
Pada Minggu, 18 Desember 2022 Pasar Ciawi kembali terjadi insiden kebakaran dan menelan banyak kios.
Si jago merah ini diketahui melahap kios di Pasar Ciawi pada sore hari.
Kebakaran di Pasar Ciawi ini telah terjadi dalam kurun waktu sebanyak dua kali di dua tahun terakhir.
Dalam musibah kebakaran yang terjadi di Pasar Ciawi pada pukul 15.30 WIB hari ini dan melahap puluhan kios pedagang yang berada di Blok C.
Tepatnya kios di Blok C bagian dalam tepatnya di belakang Kantor UPT Pasar Ciawi dilaporkan ludes dilalap api.
Baca Juga: Naruto 17 Desember 2022 Viral Ada Apa, Benarkah Hari Ini 17.12.2022 Tayang Cerita Naruto Remake?
Kobaran api yang ditiup angin dengan cepat merambat ke kios-kios di Pasar Ciawi tersebut.
Selain itu material bangunan kios banyak bahan yang mudah terbakar sehingga kobaran api yang dihasilkan pun semakin membesar.
Alhasil dengan semakin besarnya api yang berkobar menyebabkan kebakaran di Pasar Ciawi berlangsung sangat cepat.
Warga dan pedagang yang ada berupaya melakukan pemadaman api dengan cara manual.
Para pedagang saling bahu membahu berusaha untuk memadamkan kobaran api.
Mereka juga melokalisir kios lainnya agar api tidak ikut merembet membakar kios di blok lain dengan cara merobohkan atap penyambung antar blok pasar.
Barulah selang satu jam kemudian, mobil petugas kebakaran sampai di lokasi dan mulai memadamkan api.
Kepanikan para pemilik kios yang umumnya telah menutup jualan mereka juga terjadi.
Sebagian pedagang berusaha mengamankan barang-barang mereka dari dalam kios, meski kobaran api sudah cukup dekat dan menjalar pada kios lainnya.
Belum diketahui pasti penyebab dari musibah kebarakan yang melanda Pasar Ciawi tersebut.
Akan tetapi dugaan sementara dari para pedagang telah terjadinya korsleting arus pendek listrik.
Hal itu melihat dari kobaran api yang pertama kali muncul dari bagian atas kios di blok dalam.
Apalagi pada waktu kejadian, umumnya para pedagang sudah menutup kios dan meninggalkan pasar, sehingga tidak ada aktivitas jual beli lagi pada saat itu.
"Pertama itu terlihat asap hitam pekat membumbung tinggi di bagian dalam pasar. Kami pun panik dan menyaksikan asap tersebut berubah menjadi kobaran api yang cukup besar," ujar kata salah seorang warga di lokasi, Herman (41).
"Upaya pemadaman dilakukan secara manual, sebelum mobil petugas pemadam kebakaran datang ke sini," tuturnya, menambahkan, dikutip PORTAL NGANJUK dari Kabar Priangan.***