Network
PORTAL NGANJUK – Guru besar Fakultas Kesehatan Hewan (FKH) Univeritas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Mustofa Gelmi Effendi drh DTAPH, mengungkap ciri-ciri daging sapi gelonggongan.
Permintaan akan protein hewani selama Ramadhan meningkat, hal ini berakibat pada perubahan harga daging serta minimnya stok penjualan.
Oleh karenanya, banyak oknum yang memanfaatkan gejadian inidengan menjual-belikan daging gelonggongan agar bisa meraih keuntungan berlipat.
Dilansir dari situs resmi Unair News, pada Sabtu 2 April 2022, Helmi menyebutkan bahwa penyediaan daging gelonggongan termasuk dalam bentuk pelanggaran animal welfare.
Jika hal ini biarkan saja tanpa ditindak tegas, maka kan sangat merugikan masyarakat.
Baca Juga: Nonton Build Divide: Code White Episode 1 Sub Indo, Streaming dan Download Disini
Oknum akan melakukan penggelonggongan daging dengan cara memasukkan air sebanyak-banyaknya pada sapi hidup.
Sehingga, membuat hewan menjadi kesulitan berdiri secara normal, ini bertujuan agar berat daging bertambah saat dijual.
“Sapi dengan kondisi sulit berdiri akibat penekanan sistem otot hingga hanya bisa terbaring. Inilah yang menjadi alibi peternak untuk segera menyembelih hewannya,” ujar Helmi.
