Network
PortalNganjuk.Com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan peringatan kepada masyarakat bahwa Gunung Marapi, yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, masih memiliki tingkat ancaman yang tinggi.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyatakan bahwa aktivitas Gunung Marapi masih tinggi dan memiliki beberapa potensi ancaman.
Jika pasokan magma dari kedalaman terus berlanjut dan mengalami peningkatan, erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar, membawa potensi bahaya dari lontaran material vulkanik.
Selain itu, lapili atau pasir diperkirakan dapat mencapai radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi gunung, yaitu Kawah Verbeek. Sebaran abu vulkanik juga dapat meluas tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Material erupsi yang jatuh dan terendap di puncak dan lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bersentuhan dengan air hujan, meningkatkan risiko banjir lahar dingin terutama di lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak gunung.
Evaluasi terakhir PVMBG mencatat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun, seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen sulfida (H2S) di area kawah atau puncak Gunung Marapi.
Sebagai langkah pencegahan, PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, atau wisatawan untuk tidak memasuki atau melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Selain itu, warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran sungai, dan bantaran sungai yang bermuara di puncak Gunung Marapi diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
Dalam kondisi hujan abu, masyarakat disarankan menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
