Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Menggugat di Banyumas: Aksi Tapa Pepe Diamankan Petugas

- 6 Maret 2024, 15:53 WIB
Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Menggugat di Banyumas: Aksi Tapa Pepe Diamankan Petugas
Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Menggugat di Banyumas: Aksi Tapa Pepe Diamankan Petugas /Twitter/Nicho_Silalahi/

Portalnganjuk.com Petugas gabungan yang terdiri atas TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas mengamankan aksi "tapa pepe" (bersemedi di bawah terik matahari) dalam unjuk rasa Aliansi Rakyat Menggugat Kabupaten Banyumas.

 

Aksi unjuk rasa ini dilakukan pada hari Rabu, 6 Maret 2024, di depan Kantor Bupati Banyumas. Aliansi Rakyat Menggugat menyampaikan tuntutannya.

 

Penegakan hukum yang tegas, Masyarakat menuntut penegakan hukum yang tegas terhadap berbagai kasus pelanggaran hukum yang terjadi di Banyumas.

 

"Dalam artian, kami memantau sebagai rakyat. Kami memantau dimana ada ketidakberesan, ada kecurangan, dan kami merasa tidak puas atas proses pemilu yang memang sudah berjalan di tahun 2024," kata Koordinator Lapangan Aliansi Rakyat Menggugat Kabupaten Banyumas Bayu Aji.

 

Aksi tapa pepe dilakukan sebagai bentuk protes terhadap lambatnya respons pemerintah terhadap tuntutan mereka. Petugas gabungan mengamankan aksi ini dengan pendekatan persuasif dan dialog.

 

Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hasil dari aksi unjuk rasa tersebut.

 

Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Menggugat di Banyumas: Makna "Tapa Pepe"

Tapa pepe, sebuah ritual unik yang menjadi bagian dari unjuk rasa Aliansi Rakyat Menggugat di Banyumas, Jawa Tengah, menarik perhatian banyak pihak.

 

Melalui ritual tapa pepe, masyarakat Banyumas menyampaikan doa dan harapan mereka agar:

 

  • Proses demokrasi di Indonesia tetap terjaga: Masyarakat ingin suara mereka didengar dan aspirasinya dipenuhi oleh pemerintah.
  • Pemerintah tidak mengecewakan rakyat: Masyarakat ingin pemerintah bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan tidak membuat kebijakan yang merugikan rakyat.

 

"Mereka berdoa dengan keyakinan mereka masing-masing agar ke depan proses demokrasi yang selama ini terjaga dengan baik, semoga tidak mundur dalam artian masyarakat ke depan tidak akan dikecewakan," ungkap keluh kesah Bayu Aji.

 

Perwakilan pengunjuk rasa aksi "tapa pepe" dalam unjuk rasa Aliansi Rakyat Menggugat di Banyumas akan menyampaikan petisi kepada DPRD Kabupaten Banyumas untuk diteruskan ke DPR RI.

 

Inti dari petisi tersebut:

Menolak hasil Pemilu 2024: Pengunjuk rasa menilai proses demokrasi dalam Pemilu 2024 gagal dan menimbulkan ketidakpuasan masyarakat.

Mendukung penggunaan hak angket oleh DPR RI: Pengunjuk rasa mendukung DPR RI untuk menggunakan hak angket guna menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.

 

Ritual tapa pepe menjadi simbol perlawanan rakyat Banyumas yang dilakukan dengan cara damai dan penuh spiritualitas. Masyarakat berharap dengan ritual ini, pemerintah dapat tersentuh dan segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah