PORTAL NGANJUK – Timnas wanita Indonesia sedang berlaga dalam kejuaraan Piala Asia Wanita 2022 yang dihelat di India.
Timnas wanita Indonesia masuk dalam grup B, sudah menghadapi Australia.
Namun timnas wanita Indonesia mengalami kekalahan telak atas Australia yang merupakan kekalahan terbesar.
Pertandingan yang digelar di Stadion Mumbai Football Arena India, timnas wanita Indonesia mengalami kekalahan 18 gol tanpa balas.
Kekalahan tersebut seakan jadi tamparan keras bagi skuad timnas wanita Indonesia dan PSSI.
Terutama bagi masyarakat Indonesia sendiri tentu sangat menyayangkan kekalahan tersebut.
Tapi dibalik itu timnas Australia dianggap melecehkan Indonesia. Karena 18 gol yang bersarang di gawang Indonesia, seolah seperti latihan.
Tentunya jumlah 18 gol tersebut sangat lah banyak. Untuk itu timnas wanita Indonesia diangap belum layak main.
Tapi apakah hal itu benar? Dalam artikel ini sudah dilakukan riset mengenai kabar pelecehan tersebut.
Dikutip PORTAL NGANJUK dari akun Instagram @sepakbolaid, salah satu pemain Australia Samantha Kerr memberi penuturannya.
Pemian yang berposisi striker tersebut menegaskan bahwa tidak ada maksud melecehkan timnas wanita Indonesia.
“Saya pikir kami telah menunjukkan rasa hormat tertinggi kepada Indonesia hari ini dengan menurunkan tim terbaik kami,” tutur Kerr
Australia menurunkan tim terbaiknya adalah suatu bukti bahwa menghadapi Indonesia bukanlah laga yang main-main.
Keseriusan Australia menghadapi Indonesia karena tidak memandang remeh tyimnas wanita Indonesia.
“Kami memantau mereka sebelum pertandingan, dan tahu mereka memiliki pemain yang bagus dan berkualitas, sehingga kami tidak tidak ingin menganggap remeh. Ini adalah Piala Asia dan kami disini untuk melaju sejauh mungkin,” sambung Kerr.
Oleh karena itu kabar miring mengenai Australia melecehkan timnas wanita Indonesia idak benar.
Dari identifikasi dan keteranga dari Samantha Kerr, sudah jelas bahwa Australia tidak melecehkan dan justru menghormati.
Kabar timnas Indonesia dilecehkan Australia tersebut hanyalah hoaks, atau berita tidak benar.***