PORTAL NGANJUK – Putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, dilaporkan hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss beberapa waktu lalu.
Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril ini dikabarkan hilang pada Kamis, 26 Mei 2022 waktu setempat.
Polisi hingga tim SAR yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Swiss saat ini masih terus mencari Eril.
Bahkan pencarian eril hingga melibatkan Drone canggih pendeteksi suhu tubuh.
Sebelum hilang, Eril ketika itu sedang berenang bersama dengan teman dan adiknya.
Kala itu, kondisi arus di Sungai Aare memang sedang di kondisi sedang deras-derasnya.
Saat kejadian berlangsung, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris untuk kegiatan pemerintahan bersama delegasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Belum lama ini, beredar kabar yang menyebut Eril telah ditemukan.
Kabar itu mencuat setelah video yang diunggah oleh Kanal YouTube CCTV SELEB yang menyebutkan bahwa Eril telah ditemukan.
Baca Juga: Akademikus: Kampanye Ta’aruf dan Anti Pacaran Sebabkan Tingginya Angka Pernikahan Anak Usia Dini
Unggahan video tersebut mendapatkan respons netizen cukup tinggi, dengan sekitar 16 ribu yang sudah menontonnya.
Video tersebut berjudul 'Detik-detik Interpol Swiss Kabarkan Temukan Potongan Baju Emmeril Khan Anak Ridwan Kamil!'.
Selain itu ada pula narasi 'Tim SAR Swiss temukan potongan tubuh sudah mengembung'.
Namun benarkah putra Ridwan kamil sudah ditemukan?
Berdasarkan hasil penelusuran, unggahan video di YouTube tersebut merupakan informasi yang salah.
Video yang diunggah CCTV SELEB dengan total durasi tiga menit sama sekali tidak sesuai dengan judul yang tercantum.
Adik Ridwan Kamil, Elpi menyebut bahwa proses pencarian Eril masih berlanjut hingga hari ini.
Dia menyebutkan beberapa hal yang dilakukan dalam pencarian pada hari keempat, mulai dari penggunaan search boat, diver, hingga drone.
Oleh karena itu, klaim pada video tersebut merupakan hoaks dan menyesatkan, sekaligus tidak terbukti kebenarannya.
Masyarakat diharap lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang belum jelas kebenarannya.***