PORTAL NGANJUK – Beredar kabar mengejutkan mengenai lima jendral yang dikabarkan menjadi tersangka kasus penembakan Brigadir J.
Banyak video di YouTube yang memberikan informasi kematian Brigadir J.
Salah satunya adalah kanal YouTube Skema Politik yang memberikan informasi 5 Jendral jadi tersangka.
Hal tersebut menjadikan spekulasi baru yang beredar di masyarakat.
Pada thumbnail video tersebut memperlihatikan beberapa orang yang memakai baju tahanan dan polisi yang sedang konferensi pers.
Video berdurasi 10 menit 5 detik itu berjudul “Satu-persatu Diringkus!! Jendral Besar Dibalik Tewasnya Brigadir J Diringkus”
Video tersebut sudah ditonton lebih dari 10 ribu kali sejak artikel ini dibuat.
Namun benarkah fakta bahwa terdapat 5 Jendral sudah ditetapkan menjadi tersangka?
Baca Juga: Mengantisipasi Adanya Spekulasi-Spekulasi yang Muncul, Kapolri Ambil Tindakan
Video tersebut menjelaskan terkait penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
Lebih lanjut video tersebut menjelaskan bahwa kasus penembakan Brigadir J saat ini telah masuk ke tahap penyidikan.
Selain itu, terdapat bagian yang menjelaskan pihak Kepolisian tengah melakukan pemeriksaam terhadap dua HP Brigadir J serta video rekaman CCTV di lokasi terdekat TKP.
Didalam video yang diunggah kanal YouTube Skema Politik itu tidak menjelaskan adanya lima jendral yang menjadi tersangka.
Hingga artikel ini dibuat pihak Kepolisian masih belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Sejauh ini Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memang telah menonaktifkan dua perwira tinggi dan satu perwira menengah.
Baca Juga: Perbandingan KPR BTN BCA BRI Mandiri 2022, Hitung Deh Mana yang Terbaik
Pertama adalah Irjen Ferdy Sambo yang dinonaktifkan sebagai Kadiv Propam.
Kedua adalah Brigjen Hendra Kurniawan yang dinonaktifkan sebagai Karopaminal.
Dan yang ketiga adalah Kombes Budhi Herdi Susianto yang dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Sehingga kabar yang menyebutkan terdapat lima jendral yang menjadi tersangka adalah tidak benar.***