PORTAL NGANJUK – Kasus baku tembak antar polisi hingga menyebabkan tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo masih menjadi perhatian masyarkat Tanah Air.
Sebelumnya pihak keluarga Brigadir J meminta kepada pihak kepoolisian untuk dilakukan Autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Hal tersebut karena dinilai banyak kejanggalan beruba adanya beberapa luka di bagian leher, wajah dan bagian tubuh lainnya.
Pihak Polri pun telah menyetujui permintaan keluarga tersebut dan akan melakukan Autopsi ulang dengan melibatkan pihak luar Polri.
Hal tersebut demi menjaga keadilan dan transparasi hasil Autopsi yang otentik.
Saat ini, pihak kepolisian masih menduga bahwa Brigadir J merupakan korban pembunuhan berencana.
Dan kini status insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J tersebut naik menjadi penyidikan.
Selain itu muncul juga nama AKP Rita Yuliana yang disebut dekat dengan Ferdy Sambo.
Sosok Polwan Cantik tersebut belakangan juga dikaitkan dengan kasus tewasnya Brigadir J dalam insiden penembakan antar polisi tersebut.
Bahkan atas munculnya kejanggalan dan polemik kasus Brigadir J ini, tiga perwira tinggi polri resmi dicopot, berikut adalah daftarnya:
1. Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo
Sosok yang pertama terkena dampak dari kejadian ini adalah Ferdy Sambo.
Keputusan pemberhentian Ferdy Sambo dari jabatannya disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin, 18 Juli 2022.
2. Karo Paminal Propam Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Hendra Kurniawan
Nama Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi Pengamanan (Propam) Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Hendra Kurniawan ternyata juga ikut terseret dalam pusaran kasus kematian Brigadir J.
Dia akhirnya dinonaktifkan dari institusi Polri, pada Rabu, 20 Juli 2022.
3. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdy Susianto
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo diketahui ternyata juga mengungkapkan turut menonaktifkan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol. Budhi Herdy Susianto.
Menurut pengacara Brigadir J lainnya, Kamarudin Simanjuntak, sosok Kapolres Jaksel merupakan polisi yang memimpin pertama kali perkara kasus kematian Brigadir J.
Budhi Herdy Susianto dinilai bekerja tidak sesuai prosedur dalam melakukan pengungkapan perkara tindak pidana kematian Brigadir J.
Terlebih, saat ini beredar kabar yang mengejutkan, yakni terdapat lima jenderal jadi tersangka atas kasus Brigadir J.
Kabar lima Jenderal jadi tersangka kasus Brigadir J itu diunggah melalui channel YouTube Skema Politik dengan thumbnail:
“5 Jenderal Jadi Tersangka
Persengkongkolan Jahat Dibalik Tewasnya Brigadir J”
Pada Thumbnail tersebut muncul gambar beberapa orang memakai baju oranye seperti tahanan yang sedang di pers conference.
para tahanan itu juga terlihat menghadap membelakangi Polisi yang duduk di Meja dan menggunakan microfon.
Terlihat pula di depan para tahanan berbaju oranye ada polisi yang terlihat siap untuk memberikan keterangan.
Video yang berdurasi 10 menit 5 detik itu berjudul:
“Satu-persatu Diringkus!! Jenderal Besar Dibalik Tewasnya Brigadir J Diringkus”
Sejak artikel ini Dibuat, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 10 ribu kali.
Namun benarkah ada lima Jenderal yang menjadi tersangka dibalik tewasnya Brigadir J?
Mari kita melakukan penelusuran terhadap kabar yang cukup menghebohkan tersebut.
Video tersebut diketahui menjelaskan terkait perkembangan kasus Brigadir J.
Yang mana dalam video tersebut menjelaskan terkait perkembangan kasus Brigadir J saat ini telah masuk tahap penyidikan.
Selain itu, saat ini pihak Kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap dua HP Brigadir J dan video rekaman CCTV sirkuit tertutup atau CCTV dilokasi terdekat TKP.
Namun dalam video tersebut tidak menjelaskan adanya lima jenderal jadi tersangka.
Dan saat ini pun pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi yang menyebuit terdapat lima jendral yang menjadi tersangka dari kasus tewasnya Brigadir J tersebut adalah tidak benar.***