Network
PORTAL NGANJUK - Sudah 1 bulan setengah kasus pembunuhan Brigadir J beredar di masyarakat, kini banyak perdebatan di kalangan publik karena memiliki asumsi yang berbeda.
Banyak hal mengejutkan terjadi, termasuk penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka utama kasus penembakan Brigadir J.
Kali ini nama istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ikut terseret diduga terlibat dalam skenario yang dibuat untuk menutupi pembunuhan kepada Brigadir J.
Dengan dalih seperti itu kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menekan penyidik Polri untuk menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka selanjutnya.
Bukan tanpa alasan, Kamaruddin Simanjuntak secara langsung mengatakan bahwa buktinya telah tersaji ke publik, saat berjalannya kasus dari penyelidikan hingga beralih status menjadi penyidikan, pihak Putri Candrawathi menutupi fakta sebenarnya.
Baca Juga: Download Anime Vermeil in Gold Episode 7 Sub Indo SUMMER 2022 360p-1080p Resmi Bukan dari Otakudesu
Mencoba membuat 2 laporan palsu, terkait dugaan pembunuhan dan dugaan pelecehan seksual di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, aksi yang dilakukan Putri Candrawathi adalah berpura-pura mengalami trauma, menduga itu terjadi bukan akibat pelecehan, namun karena melihat langsung insiden sadis itu.
Laporan yang sempat diberikan ke pihak polisi kini dihentikan karena tidak ditemukan indikasi pelecehan tersebut, jadi tidak bisa ditindak lebih lanjut laporannya.
Selain itu dari hasil penyidikan selama sekitar 1 bulan, tidak ada indikasi bahwa ditemukan tindak pidana, justru kini nama baik Putri Candrawathi kian tercoreng.
Sebagian netizen mengklaim bahwa dirinya seolah membuka kebohongan dengan memberikan laporan palsu, kasus ini masih ditindak oleh penyidik Tim Khusus (Timsus) Polri.
Hingga kini Timsus Polri telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Para tersangka diantaranya adalah Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, serta KM.
Dari informasi terbaru yang diumumkan oleh Timsus Polri, 63 personel telah diperiksa atas dugaan terlibat dalam kasus, serta akan ditangani lebih lanjut oleh Inspektorat Khusus (Irsus) atas pelanggaran kode etik.
Dari total keseluruhan 35 diantaranya diduga kuat telah melanggar kode etik saat menjalankan tugas usut kasus Brigadir J.
Lantas baru-baru ini kabar menghebohkan datang dari Putri Candrawathi, menjadi sorotan karena diduga telah dilecehkan.
Dugaan itu awalnya berasal dari keterangan Ferdy Sambo, mengaku marah dan tidak bisa mengontrol dirinya saat mendapat laporan bahwa istrinya telah dilecehkan secara harkat dan martabat.
Kejadian itu terjadi saat berada di Magelang, pernyataan yang disampaikan oleh Ferdy Sambo masih menjadi misteri.
Meskipun Timsus telah mengantongi keterangan dari suami Putri Candrawathi, namun masih enggan membocorkan ke publik dengan alasan masih ranah penyidikan.
Komitmen dari Timsus Polri sangat terlihat, setelah mengetahui fakta itu, beberapa penyidik langsung menuju ke Magelang untuk mengkonfirmasi keterangan.
Publik masih menunggu kepastian dari hasil penyidikan di Magelang, apakah bukti lain akan ditemukan.
Saat menjalankan tugas ada saja isu yang berkembang, kini dikabarkan Putri Candrawathi diduga memiliki sebuah alat pemuas.
Tentu saja ini bisa mengancam spekulasi masyarakat menjadi semakin liar, hal tersebut dinilai sangat tidak pantas, lantas apakah itu fakta atau hoaks?
Dari kanal YouTuber Portal Negara76 mengunggah sebuah video miring tentang Putri Candrawathi pada 12 Agustus 2022.
Tertulis dalam judul seakan menggiring opini masyarakat menuju hal yang tidak benar, dikatakan bahwa terjadi skandal Putri Candrawathi menyimpan sesuatu di dalam kamar.
Parahnya, bagi yang melihat thumbnail lebih dulu, disajikan dengan narasi bahwa terdapat alat pemuas yang dimiliki istri Ferdy Sambo.
Namun yang menjanggal adalah foto thumbnail yang digunakan menampilkan polisi dengan latar seperti di hotel.
Baca Juga: PN Jaksel Tetapkan Jadwal Sidang Gugatan Eks Pengacara Bharada E, Catat Tanggalnya
Terlihat seakan melakukan razia, tentu saja ini sangat jauh menyimpang dari kasus Brigadir J yang tidak pernah menunjukkan lokasi hotel sebagai tujuan penyidikan.
Setelah mencoba menelusuri lebih jauh, akhirnya dapat disimpulkan bahwa kabar atau isu tersebut adalah hoaks.
Asumsi bahwa alat pemuas ditemukan saat melakukan penyidikan di Magelang adalah bohong, informasi hanya bersifat menipu.
Konten yang dibuat bersifat misleading atau hoaks, tidak layak dikonsumsi untuk publik, bukanya membantu Polri, justru hal semacam itu menghambat kinerja petugas.
Masyarakat diminta untuk mengecek lebih dulu fakta kebenaran dari isu yang beredar, pastikan dari sumber terpercaya.
Pihak Polri akan terus mengabarkan informasi terbaru terkait perkembangan kasus Brigadir J, jangan sampai termakan oleh hoaks yang tidak bertanggung jawab.
Demikian cek fakta dari kabar Putri Candrawathi.***
