Network
PORTAL NGANJUK – Para perantau wajib tahu terlebih dahulu UMR dan UMK suatu daerah, sebelum menetap untuk bekerja di tempat tertentu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pekerja mendapatkan upah yang layak dan adil.
UMK dan UMR merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi hak pekerja. UMK dan UMR bertujuan untuk memastikan bahwa pekerja mendapatkan upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimumnya.
Namun, Sobat Portal Nganjuk, Sudah Tahu apa Bedanya UMK dan UMR? Berikut Penjelasannya,
Apa Perbedaan UMR dan UMK?
UMK dan UMR adalah dua istilah yang sering digunakan untuk mengacu pada upah minimum yang berlaku di Indonesia. Namun, terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut.
Dengan mengetahui UMR dan UMK suatu daerah, para perantau dapat lebih siap untuk memulai kehidupan baru di daerah tersebut.
Namun sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui, bahwa istilah UMR dan UMK adalah realitas yang berbeda.
UMK atau Upah Minimum Kabupaten/Kota
UMK atau Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah upah minimum yang berlaku di suatu kabupaten/kota. UMK ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan rata-rata konsumsi per kapita.
Pengertian UMK menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah upah minimum yang berlaku di wilayah kabupaten/kota. UMK merupakan upah terendah yang harus dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerjanya.
Dasar hukum yang mengatur UMK adalah:
