Tips Mengelola Stres di Era Digital: Meminimalkan Dampak Negatif Media Sosial

17 April 2024, 16:33 WIB
Tips Mengelola Stres di Era Digital: Meminimalkan Dampak Negatif Media Sosial /Antara/Pexels/

Portalnganjuk.com Bulan Kesadaran Stres, yang diperingati setiap bulan April sejak tahun 1992, menjadi pengingat penting akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik dengan mengelola stres. Di era digital ini, media sosial menjadi salah satu sumber stres yang perlu diwaspadai.

 

Kaspersky, perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, membagikan beberapa kiat sederhana untuk meminimalkan dampak negatif media sosial terhadap tingkat stres:

 

1.      Membatasi Koneksi di Media Sosial

Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Namun, di balik manfaatnya untuk terhubung dengan orang lain dan berbagi informasi, media sosial juga menyimpan potensi risiko keamanan dan kesejahteraan digital.

 

Salah satu langkah penting untuk meminimalisir risiko tersebut adalah dengan membatasi koneksi di media sosial. Dengan membatasi koneksi hanya kepada orang-orang yang dikenal secara pribadi, dapat mengurangi kemungkinan untuk menerima konten berbahaya seperti spam, phising, penipuan, ujaran kebencian, atau konten tidak pantas lainnya.

 

2.      Waspada Tautan Berbahaya di Media Sosial

Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Namun, di balik kemudahan dan manfaatnya, media sosial juga menyimpan potensi bahaya, salah satunya adalah serangan phishing.

 

Phishing adalah upaya penipuan online untuk mencuri informasi pribadi Pengguna akun, seperti kata sandi, data keuangan, dan data pribadi lainnya. Penjahat siber biasanya menggunakan tautan yang tampaknya tidak berbahaya di media sosial untuk menipu pengguna agar mengkliknya.

 

Tautan tersebut dapat mengarahkan ke situs web palsu yang dibuat semirip mungkin dengan situs web asli, seperti bank, platform e-commerce, atau media sosial lainnya. Setelah memasukkan informasi pribadi di situs web palsu tersebut, penjahat siber dapat mencurinya dan menggunakannya untuk berbagai tujuan jahat.

 

3.      Jaga Privasi

Di era digital ini, menjaga privasi online menjadi semakin penting. Dengan banyaknya informasi pribadi yang kita simpan di akun online, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi data tersebut dari orang lain.

 

Salah satu cara paling efektif untuk melindungi privasi online adalah dengan melakukan pengaturan privasi akun online Media Sosial dengan tepat.

 

4.      Memperkuat Kata Sandi

Di era digital ini, keamanan siber menjadi semakin penting. Kata sandi yang kuat merupakan salah satu kunci utama untuk melindungi akun dan data pribadi Anda dari akses tidak sah oleh penjahat siber.

 

Mengapa Kata Sandi Lemah Berbahaya?

Kata sandi yang lemah, seperti kata sandi yang mudah ditebak atau menggunakan informasi pribadi, dapat dengan mudah diretas oleh penjahat siber. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai konsekuensi serius, seperti:

 

  • Pencurian data pribadi: Penjahat siber dapat mencuri informasi pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi keuangan.
  • Kehilangan akses akun: Pengguna dapat kehilangan akses ke akun media sosial, email, perbankan online, dan akun penting lainnya.
  • Penipuan dan pemerasan: Penjahat siber dapat menggunakan akun Pengguna untuk menipu orang lain atau memeras dengan ancaman akan menyebarkan informasi pribadi.

 

5.       Melaporkan Aktivitas Mencurigakan dan Penindasan di Dunia Maya

Di era digital ini, internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan dan akses yang luas, internet juga dapat menjadi ruang bagi aktivitas mencurigakan dan penindasan.

 

Melaporkan aktivitas mencurigakan dan penindasan di dunia maya ke platform media sosial merupakan langkah penting untuk menjaga lingkungan daring yang aman dan positif.

 

Apa yang Bisa Dilaporkan?

  • Konten Berbahaya: Konten yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti ujaran kebencian, pornografi anak, atau ancaman kekerasan.
  • Penindasan dan Pelecehan: Perilaku yang bertujuan untuk menyakiti, mempermalukan, atau mengintimidasi orang lain, seperti cyberbullying, doxing, atau pelecehan seksual online.
  • Aktivitas Mencurigakan: Aktivitas yang tidak biasa atau mencurigakan, seperti penipuan online, peretasan, atau penyebaran malware.

 

“Di dunia media sosial, menggabungkan teknologi dengan memilah informasi adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental kita. Solusi Kaspersky yang meningkatkan privasi dan keamanan pengguna, serta pendekatan kesadaran akan keterlibatan digital, dapat mengubah pengalaman online kita dari sumber stres menjadi interaksi positif," kata Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky.***

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler